KORANRIAU.co- Hamas menyetujui
proposal gencatan senjata Gaza terbaru yang diajukan oleh para mediator.
Hal itu disampaikan oleh Pemimpin Hamas di Gaza
Khalil Al-Hayya yang juga mendesak Israel untuk mendukung proposal
gencatan itu. Namun, ia memperingatkan senjata kelompok yang didukung Iran
tersebut merupakan "garis merah" yang tak bisa diganggu gugat.
Dilansir AFP, Kantor Perdana Menteri Benjamin
Netanyahu mengonfirmasi mereka juga telah menerima proposal dari para mediator
dan telah mengajukan proposal balasan sebagai tanggapan.
"Dua hari yang lalu, kami menerima proposal
dari saudara-saudara mediator di Mesir dan Qatar. Kami menanggapinya secara
positif dan menyetujuinya. Kami berharap bahwa pendudukan (Israel) tidak akan
menghalanginya," ujar Pemimpin Hamas Khalil al-Haya dalam pidato yang
disiarkan televisi dalam rangka Hari Raya Idulfitri, seperti dikutip AFP.
Kantor Netanyahu mengonfirmasi bahwa mereka telah
menerima proposal dari para mediator.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kemarin,
mengadakan serangkaian konsultasi sesuai dengan proposal yang diterima dari
para mediator," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
"Beberapa jam yang lalu, Israel menyampaikan
kepada para mediator sebuah usulan balasan dengan koordinasi penuh dengan
AS," katanya tanpa merinci lebih lanjut.
Sehari sebelumnya, pejabat senior Hamas Bassem
Naim mengatakan pembicaraan antara gerakan Islamis Palestina dan para mediator
mengenai kesepakatan gencatan senjata semakin gencar karena Israel terus
melakukan operasi intensif di Gaza.
Sumber-sumber Palestina yang dekat dengan Hamas
mengatakan kepada AFP bahwa pembicaraan dimulai pada Kamis malam antara
kelompok militan dan para mediator dari Mesir dan Qatar untuk menghidupkan
kembali rencana gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
Gencatan senjata yang rapuh, yang telah membawa
ketenangan selama berminggu-minggu di Jalur Gaza, berakhir pada 18 Maret ketika
Israel melanjutkan kampanye pengebomannya di seluruh wilayah tersebut.
Pembicaraan di Doha dimulai sehari setelah Perdana
Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan merebut sebagian wilayah Gaza
jika Hamas tidak membebaskan sandera.
Di sisi lain, Hamas memperingatkan mereka
akan kembali "dalam peti mati" jika Israel tidak berhenti membom
wilayah Palestina.
cnnindonesia
No Comment to " Hamas Setujui Proposal Gencatan Senjata di Gaza "