KORANRIAU.co,PEKANBARU - Genangan banjir di jalan lintas timur (Jalintim) Km 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan masih tinggi. Rekayasa buka tutup masih diterapkan dan lalu lintas kendaraan pun padat merayap hingga 5 kilometer (km).
“Ya, hingga saat ini arus lalu lintas di
Jalintim Km 83 masih padat merayap. Pasalnya, tinggi permukaan air yang masih
bertahan menyebabkan arus lalu lintas belum berjalan dengan normal,” terang
Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK didampingi Kasi Humas AKP Edy Harianto
SH.
Pada Jumat (14/3), genangan air di Km 83
masih berkisar 50-55 sentimeter (cm). Selain itu, ada dua titik banjir
lainnya yang menggenangi badan jalan lintas provinsi ini, tepatnya di Kecamatan
Pangkalankerinci, yakni di Km 78 dan Km 80 dengan ketinggian air rata-rata
30-35 cm.
“Jadi, dengan masih tingginya permukaan
air, ditambah jalan berlubang serta rusak di sekitar lokasi banjir maka belum
memungkinkan kita untuk membuka dua jalur. Agar arus lalu lintas tidak menjadi
terhambat dan tetap bergerak maka polabuka tutup jalan masih diberlakukan
petugas gabungan,” paparnya.
Untuk itu, Afrizal Asri berharap kerja
sama yang baik dari seluruh pengguna jalan dengan petugas di lokasi banjir.
“Kami tentunya terus mengimbau pengendara kendaraan agar tetap mengikuti jalur
antrean dan sabar menunggu buka tutup. Jangan menerobos jalur berlawanan
arah,’’ imbaunya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan
Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Pelalawan Zulfan mengatakan secara umum
banjir di Pelalawan masih terjadi. ‘’Banjir di wilayah Pelalawan belum menurun
dan bahkan semakin meluas, khususnya di daerah bantaran sungai,’’
ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt)
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pelalawan Leo Nardo
SPd MM didampingi Plt Sekretaris Atil Mahdar menjelaskan, banjir tidak hanya
menggenangi sejumlah permukiman warga, tapi juga merendam sejumlah fasilitas
umum (fasum) termasuk sekolah atau fasilitas pendidikan.
Aktivitas pendidikan pun lumpuh. Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disdikbud) telah mengambil kebijakan untuk meliburkan aktivitas kegiatan
belajar mengajar (KBM) di sejumlah lingkungan sekolah yang digenangi air.
Berdasarkan pendataan dari Disdikbud
Pelalawan, total ada 24 sekolah yang diliburkan mulai dari Taman Kanak-kanak
(TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di
empat kecamatan. Yakni Kecamatan Langgam, Pangkalankerinci, Pelalawan, dan
Teluk Meranti.
“Ya, ada sebanyak 24 sekolah di
Pelalawan yang diliburkan aktivitas belajar tatap muka akibat banjir dampak
meluapnya Sungai Kampar,” bebernya. ‘’Kecamatan Pelalawan merupakan
daerah yang paling banyak sekolahnya diliburkan. Yakni 17 sekolah. Mayoritas
sekolah di kecamatan ini berada dekat dengan bantaran Sungai Kampar,’’
tambahnya.
Kabid SMP SD Disdikbud Pelalawan ini
mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran terkait pola pembelajaran
bagi sekolah yang diliburkan. Yakni aktivitas belajar mengajar dengan sistem
daring bagi daerah yang memiliki jaringan internet yang kuat serta pelayanan
listrik yang tak terganggu oleh banjir.
“Sedangkan untuk daerah yang internetnya
tidak lancar dan listriknya padam, maka para kepala sekolah dan guru
dipersilakan memberikan tugas bagi siswa sesuai perkembangan pelajaran.
Sehingga para murid tidak ketinggalan pelajaran,” ujarnya. rpc
No Comment to " Banjir, Kendaraan Padat Merayap hingga 5 Km di Jalintim Pelalawan "