KORANRIAU.co,PEKANBARU- Proyek jalan tol yang tengah dibangun di Riau saat ini adalah Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, panjangnya
sekitar 30,57 Km. Selain pembangunan ruas jalan bebas hambatan, fasilitas lain
nantinya akan ada Rest Area mewah seluas 12 hektare. Juga dibangun jembatan
ikonik, sepanjang 214 meter membentang Sungai Siak.
Jalan Tol Lingkar Pekanbaru
ini, akan menghubungkan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang, Pekanbaru-Dumai hingga
Pekanbaru-Rengat.
Pekanbaru nantinya akan
menghemat waktu tempuh dari exit tol Bangkinang-Pekanbaru ke gerbang tol
Pekanbaru-Dumai yang semula satu jam via jalan nasional menjadi 25 menit saja
melalui Jalan Tol Lingkar Pekanbaru.
Informasi ini diungkapkan pihak Hutama Karya infrastruktur, selaku anak
usaha BUMN Hutama Karya yang mengerjakan pembangunan ruas Jalan Tol Trans
Sumatera (JTTS).
Menurut HKI, sepasang Rest Area
dengan luas total 12 hektare yang saat ini masih dalam proses perencanaan
konstruksi dan rencananya akan dibangun pada tahun 2025.
Rest area ini nantinya akan
terletak lima kilometer dari Gerbang Tol Siak dengan rencana bangun
mengadaptasi corak budaya lokal khas Riau dengan berbagai fasilitas.
Fasilitas-fasilitas tersebut
diantaranya lahan untuk SPBU, tempat parkir kendaraan besar dan kecil, bengkel
perawatan kendaraan, minimarket, masjid, toilet umum, tenant food court.
Kemudian tersedia juga untuk 12
Kios UMKM, taman bermain dan ruang terbuka hijau, serta fasilitas klinik bagi
pengendara yang membutuhkan bantuan medis.
Sebagai informasi, lingkup pekerjaan HKI pada proyek Jalan Tol Lingkar
Pekanbaru ini yakni badan jalan tol, tiga jembatan sungai, satu pasang rest
area, kantor tol, serta tiga gerbang tol.
Selain itu, jalan tol ini juga
direncanakan memiliki lebar jalur 3,6 meter serta jumlah lajur 2x2 pada tahap
awal dan 2x3 pada tahap akhir dengan kecepatan rencana 100 km/jam.
Salah satu jembatan ikonik yang dikerjakan
HKI adalah Jembatan Sungai Siak yang memiliki total bentang sepanjang 214 meter
dengan main span 97,5 meter.
Jembatan ini menggunakan metode balanced
cantilever yaitu metode pembangunan bagian jembatan secara bertahap dari kedua
sisi luar bentang menuju titik tengah jembatan sehingga akan terbentuk
keseimbangan struktur.
Selain itu, jembatan ini juga didesain
tidak menggunakan pilar di tengah sungai agar kondisi lingkungan tetap terjaga
dan kapal pengangkut logistik dapat melintas di bawahnya tanpa hambatan.
HKI juga telah sepenuhnya menerapkan
teknologi digital construction pada proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru,
diantaranya Building Information Modelling (BIM), terrestrial laser scanner
(TLS), load scanner, photogrammetry, electronic density gauge (EDG), dan
aplikasi HKI APPS.
Penerapan teknologi konstruksi diharapkan
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam setiap tahapan konstruksi.
"Dalam membangun JTTS, HKI
berkomitmen memberi hasil dan mutu terbaik, walaupun menghadapi tantangan yang
tidak mudah. Kami berharap Ruas Rengat- Pekanbaru seksi Lingkar Pekanbaru dapat
berjalan lancar dan segera dapat digunakan segera oleh masyarakat,” kata
Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya..
Memang, pemerintah selain sudah membangun
ruas Jalan Tol Pekanbaru-Dumai dan Tol Pekanbaru-Bangkinang-XIII Koto Kampar,
di Riau juga sedang dibangun Jalan Tol Lingkar Pekanbaru. Jalan tol ini merupakan bagian dari ruas Pekanbaru-Rengat.
Sebagai bagian Jalan Tol Trans
Sumatera (JTTS), Ruas Pekanbaru-Rengat menjadi bagian seksi lingkar Pekanbaru.
Dibangun sepanjang 30,57 Km, yang mulai dikerjakan pada Juni 2023 lalu dan
ditargetkan rampung pada 2026 mendatang.
Sejak pekerjaan pembangunan konstruksi pada Juni 2023, hingga
September 2024 ini atau lebih setahun, Hutama Karya mengeklaim progresnya sudah
menyentuh angka 30 persen. Rpc/nor
No Comment to " Tol Lingkar Pekanbaru 30,57 Km Tuntas 2026, Ada Rest Area Mewah dan Jembatan Ikonik Membentang Sungai Siak "