KORANRIAU.co,PEKANBARU- Penjabat (Pj) Gubernur
Riau, Rahman Hadi, tidak menampik bahwa upaya pengendalian inflasi di daerah
harus terus dilakukan. Namun, Riau diuntungkan dengan tingginya kemampuan daya
beli masyarakat.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat per Agustus 2024, Riau
mengalami deflasi sebesar 0,27% secara bulanan (month to month/m-to-m). Namun,
secara year to date (y-to-d), Riau mencatat inflasi sebesar 0,46%. Sedangkan
inflasi secara tahunan (year on year/y-on-y) mencapai 1,99%.
Menurutnya, upaya pengendalian inflasi tak melulu memaksakan harga
kebutuhan pokok masyarakat selalu rendah. Sebab, hal itu akan berdampak
langsung pada kesejahteraan petani sebagai produsen.
Namun di sisi lain, dalam upaya pengendalian harga, juga penting untuk
mempertimbangkan daya beli masyarakat agar ekonomi tetap bergerak.
“Oleh sebab itu, stabilitas harga kebutuhan pokok yang perlu dijaga, agar
tidak terlalu tinggi, dan tidak pula terlalu rendah,” katanya saat ditemui di
Kantor Gubernur Riau, Jumat (13/9/24).
Rahman Hadi menegaskan, meski Riau bukan sebagai daerah penghasil pangan,
namun Riau sangat diuntungkan dengan kemampuan daya beli masyarakatnya yang
tinggi.
Dengan demikian, Pemda hanya perlu menjaga stabilitas ketersediaan
kebutuhan pangan di pasaran.
“Itulah mengapa ada opsi operasi pasar, terutama di saat harga-harga
kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Sejauh ini, kegiatan operasi pasar cukup
berperan dalam upaya pengendalian inflasi,” tuturnya.
Sebagai informasi, Riau meraih penghargaan dari Kompas, sebagai daerah
dengan upaya pengendalian inflasi terbaik se-Indonesia. Selain Riau, juga ada
provinsi lain yang diganjar penghargaan, yakni; Papua, Sulawesi Barat dan
Kalimantan Utara. Mc/nor
No Comment to " Pj Gubri Rahman Sebut Daya Beli Masyarakat Tinggi Picu Tekan Inflasi "