KORANRIAU.co,
PEKANBARU- Delapan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Kristen, mengunjungi
Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau, Rabu (18/9). Mereka minta
tunjuk ajar dari LAMR dalam menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada)
yang dilaksanakan akhir November mendatang.
"Kami dari pengurus-pemgurus sejumlah Ormas Kristen memang
sengaja datang ke LAMR untuk minta tunjuk ajar dalam menyongsong Pilkada nanti
supaya kedamaian tetap wujud di Riau seperti selama ini, " kata Frans
Sirait yang selain mengurus sejumlah Ormas keagamaan, juga pengurus Forum
Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Riau.
Hadir dalam rombongan itu beberapa pendeta antara lain Pdt Justan, Pdt
Bernandus, Pdt Z. Situmorang, Pdt Melki. Selain itu adalah Sekretaris FKUB
Rasyidi Hamzah, sejumlah pengurus FKUB yang lain yakni Tantra dan
Kamarudin.
Sementara dari LAMR tampak hadir Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH)
Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, didampingi sejumlah pengurus seperti Dt
Najib Efendi, Dt Edwar S. Umar, Dt Anton SA, Pn Dinawati, Dt Fadli, Dt
Falzan S, dan Panglima Anju Suropati.
Datuk Seri Taufik mengatakan, LAMR sangat bahagia menerima kunjungan
tersebut. Apalagi yang menjadi alasannya adalah kedamaian dalam Pilkada.
"Kami malu besar kalau Pilkada itu nanti tidak damai, " kata Datuk
Seri Taufik.
Untuk itu, pihaknya mengambil langkah tertentu. Pertama, LAMR tidak
berpihak pada pasangan tertentu, sehingga dapat melihat segala sesuatunya yang
berkaitan dengan Pilkada ini dengan jernih. Dengan demikian, keseimbangan
pandangan lebih terjamin.
Meskipun demikian, LAMR tetap pro-aktif. Hal ini ditunjukkan dengan
penerbitan warkah petuah yang antara lain menghimbau paslon tidak main duit dan
menghalalkan segala cara. Diminta juga penyelenggara Pilkada, penegak hukum,
dan institusi maupun pejabat publik lainnya, untuk tetap netral.
"Untuk menciptakan kedamaian Pilkada, kita akan lakukan tepuk telung
tawar kepada semua Paslon secara serentak setelah pencabutan nomor urut Paslon,
23 September. Secara khusus pula, kita akan buat majelis zikir untuk Pilkada
Damai awal Oktober dan November, " ujar Datuk Seri Taufik, penerima
Anugerah Budaya Indonesia kategori pembaharu tahun 2021.
Di sisi lain, kata Datuk Seri Taufik, LAMR yakin Pilkada di Riau
berjalan aman. Sebab, selama ini, masyarakat menjaga posisinya, dapat
melaksanakan pepatah "di mana bumi dipijak, di situ langit
dijunjung". Posisi ini selayaknya dipertahankan.
Selebihnya Datuk Taufik menerangkan sejarah peradaban Melayu terutama
berkaitan dengan pemimpin. "Pemimpin sangat penting dalam alam Melayu,
setelah taat kepada Allah dan orangtua. Sehingga memilih pemimpin pun menjadi
hal yang amat penting pula, " katanya.
LAMR memandang keberadaan hal itu, bukan karena sejarah saja, tetapi juga
ketentuan yang ada. Misalnya dalam UU Provinsi Riau, jelas disebut bahwa daerah
ini beradat dan berbudaya Melayu, sementara visinya menjadikan Riau sebagai
pusat kebudayaan Melayu Asia Tenggara. Rls/nor
No Comment to " Pilkada Damai, Delapan Ormas Kristen Aundiensi ke LAMR "