KORANRIAU.co,BATAM - Asisten Deputi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Gede Edy Praseyta mengisi workshop
Pemberdayaan UMKM bersama BRK Syariah di Kota Batam dengan materi Kebijakan KUR
dari Pemerintah. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini dibuat dengan skema yang
sama mudah dan murah. Para pelaku UMKM di Kota Batam dapat memanfaatkan layanan
ini di BRK Syariah.
“Pemerintah mencanangkan program KUR ini dengan mudah dan murah. Karena
mudah dan murahnya itu, nasabah yang sudah menikmati KUR itu sudah 40 juta
jiwa, dengan rata-rata perhari itu mencapai Rp.1,2 triliun yang kita sign kan.
Sampai dengan 31 Agustus 2024 hampir Rp. 200 triliun kita cairkan,” kata Gede
Edy Praseyta, Rabu (4/9/2024) dalam paparannya.
Ditegaskannya juga kepada peserta workshop, pelaku usaha jangan sampai
terjebak dengan pinjaman online. Meskipun sudah banyak pinjaman online yang
memberikan kemudahan dalam proses pinjaman dengan hanya foto wajah tanpa
anggunan, namun dalam perjalanannya jika nasabah tidak dapat membayar angsuran
pada waktu yang ditetapkan justru malah menjadi petaka.
“Tidak ada pembiayaan yang seaman KUR di BRK Syariah. di KUR itu untuk
pembiayaan Rp.25 juta, kita boleh mengambil berkali-kali setelah lunas, dengan
margin hanya 3 persen per tahun. Selain itu, kalau di pinjol, begitu ada
kendala angsuran, kita akan dikejar. Sedangkan di KUR, ada restruk dari bank,
nasabah bisa mengkomunikasikan dengan pihak bank terkait prosesnya, sehingga
lebih aman dan sangat membantu,” kata Gede Edy.
Pemerintah mengharapkan semakin banyak masyarakat yang terdorong untuk
memanfaatkan program KUR yang memang ditujukan Pemerintah untuk mendukung para
pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya, sehingga mereka akan mudah untuk naik
kelas dan mendapatkan plafon pembiayaan KUR yang lebih besar lagi. Seperti KUR
untuk ketahanan pangan dengan plafon hingga Rp.500 juta dan dapat diajukan
berkali-kali jika berkelompok dan sudah lunas.
“Berdasarkan strategis dalam rangka optimalisasi penyaluran KUR, pemerintah
akan menciptakan skema KUR baru yang lebih tematik sesuai dengan kebijakan
pemerintah pusat. Kita juga sedang mendorong petani tanaman pangan untuk
memanfaatkan KUR Mikro, agar pertanian ini bisa modernisasi. Tidak perlu lagi
menggunakan alat manual untuk bertani. Semoga teman-teman BRK Syariah dapat
menerapkan ini untuk nasabah UMKM nya, karena di Riau juga banyak usaha sektor
pertanian. Jadi bapak ibu, tetap setialah dengan BRK Syariah, karena sampai
dengan saat ini BRK Syariah termasuk bank yang sehat,” kata Gede.
Saat ini, kata Gede, pihaknya sedang menciptakan skema KUR baru terkait
restrukturisasi UMKM sebagai tindaklanjut kebijakan dari Covid-19. Ini juga
upaya dalam rangka membantu pelaku UMKM yang punya kendala dalam ansgsuran,
dapat mengajukan restrukrisasi dengan bank penyalur KUR nya. Dengan demikian
cicilan KUR nya dapat diperpanjang dengan nilai yang semakin kecil. Nasabah
UMKM ini merupakan aset bank yang harus dijaga, sehingga layak mendapatkan
pelayanan yang baik.
“Kami sampaikan ini supaya kredit bapak ibuk semakin ringan dan dapat
menghindari mitigasi resiko, manfaat kan ini. Dapat kami sampaikan juga
kegiatan hari ini kaitannya dengan literasi dan edukasi, maka ajak teman-teman
bapak ibuk untuk bergabung dengan BRK Syariah. Kalau selama ini bapak ibu
menerima manfaat, ceritakan enaknya bergabung dengan BRK Syariah ini. Saya
justru khawatir jika bapak ibuk tidak menyampaikan ini kepada teman-temannya,
maka teman-temannya akan terjebak dengan pinjaman online. Kalau sudah terjebak
dengan pinjol, hanya membawa sengsara, alangkah mulianya jika teman-temannya
juga maju dan berkembang dengan pembiayaan KUR BRK Syariah. Sekarang itu bukan
lagi tren berkompetisi, tetapi berkolaborasi sesama pelaku usaha,” imbuhnya
lagi disambut gemuruh tepuk tangan dari peserta workshop.
Dalam kesempatan yang sama, Ami pelaku usaha makanan dengan orderan yang
cukup besar setiap harinya, mengaku sangat terbantu dengan pembiayaan dari BRK
Syariah. Namun melihat permintaan konsumen yang terus meningkat dalam jumlah
porsinya, ia merasa perlu mengajukan pembiayaan yang lebih besar lagi kepada
BRK Syariah dan mempertanyakan pembiayaan apa yang dapat diajukannya untuk
meningkatkan modal usahanya.
Pemimpin Divisi MKM BRK Syariah, M Jazuli memberikan jawaban atas
pertanyaan tersebut dengan memaparkan secara singkat program pembiayaan BRK
Syariah. Namun untuk lebih detailnya terkait apa yang dibutuhkan peserta
workshop tersebut, M Jazuli berjanji akan memberikan informasi yang lebih
detail setelah sesi acara. rls
No Comment to " Kemenko Perekonomian Sebut Pelaku UMKM Dapat Manfaatkan Layanan BRK Syariah "