KORANRIAU.co- Garda
Revolusi Iran menangkap 12 orang yang diduga menjadi agen
mata-mata Israel dan merencanakan serangan ke wilayah mereka.
"Karena rezim Zionis [Israel] dan para
pendukung Barat mereka, terutama Amerika Serikat, belum berhasil dalam tujuan
jahat mereka terhadap rakyat Gaza dan Lebanon, mereka sekarang berusaha untuk
menyebarkan krisis ke Iran dengan serangkaian tindakan yang direncanakan
terhadap keamanan negara kami," kata pernyataan itu, mengutip Reuters, Minggu
(22/9).
Garda Revolusi menambahkan bahwa anggota jaringan
yang terdiri dari 12 orang telah ditangkap di enam provinsi berbeda di Iran,
namun tidak menyebutkan kapan.
Ketegangan di Timur Tengah telah meningkat sejak
ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh anggota Hizbullah Lebanon
meledak dalam sebuah serangan yang secara luas dituduhkan kepada Israel.
Hizbullah dan Israel terlibat saling serang di
perbatasan dalam konflik yang berjalan paralel dengan agresi negara zionis
tersebut ke Jalur Gaza yang telah berlangsung hampir setahun.
Pada akhir Juli, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh,
terbunuh di Teheran dalam sebuah pembunuhan yang dituduhkan kepada Israel oleh
pihak berwenang Iran. Israel tidak mengaku bertanggung jawab.
Sebelumnya, Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) Antonio Guterres khwatir Lebanon berisiko seperti Gaza imbas ketegangan
antara Israel dan Hizbullah, kelompok milisi Lebanon, dalam beberapa hari
terakhir.
"Yang menjadi kekhawatiran saya [adalah]
kemungkinan mengubah Lebanon [menjadi] Gaza yang lain," kata Guterres,
mengutip AFP.
Para pejuang Hizbullah dan militer Israel sudah
saling serang selama hampir satu tahun. Serangan Hizbullah ini merupakan bentuk
dukungan kepada Palestina yang digempur oleh Israel sejak 7 Oktober 2023.
Namun, ketegangan antara Hizbullah dan Israel
meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Terlebih usai gelombang ledakan
perangkat komunikasi, mulai dari pager hingga walkie talkie, di Lebanon yang
menewaskan puluhan orang dan ribuan lainnya luka-luka.
Mereka menuding Israel jadi dalang gelombang
ledakan tersebut.
Israel pada hari Jumat menyerang pinggiran selatan
Beirut, ibukota Lebanon, dan menewaskan sedikitnya 16 anggota Hizbullah,
termasuk seorang komandan senior. Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan
jumlah korban tewas mencapai 45 orang, termasuk warga sipil.
Wakil kepala Hizbullah Naim Qassem mengatakan
bahwa kelompoknya berada dalam "fase baru" dalam pertempuran melawan
Israel, dan bersumpah akan melakukan konfrontasi terbuka.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu mengatakan dalam beberapa hari terakhir, Israel telah
"menghantam Hizbullah dengan serangkaian pukulan yang tidak pernah
dibayangkannya."
"Jika Hizbullah tidak menerima pesan itu -
saya jamin - mereka akan menerima pesan itu. Kami bertekad untuk mengembalikan
warga kami di utara ke rumah mereka dengan aman," kata Netanyahu.
cnnindonesia/nor
No Comment to " Iran Tangkap 12 Orang Diduga Mata-mata Israel "