KORANRIAU.co,PEKANBARU - Subdit IV Ditrekrimsus Polda Riau menangkap
dua orang terkait membuka lahan di kawasan Hutan Lindung, Kawasan Suaka Marga
Satwa, Bukit Rimbang Baling, Desa Kuntu Darusalam, Kecamatan Kampar Kiri
Kabupaten Kampar, untuk dijadikan perkebunan.
Watino (39) merupakan operator alat berat dan Burhan (42) penyewa alat
berat ditangkap di dua lokasi dan waktu berbeda.
“Kedua pelaku kita amankan karena membuka lahan perkebunan di dalam kawasan
hutan SM. Bukit Rimbang Bukit Baling Desa Kuntu Darusalam Kecamatan Kampar Kiri
Kabupaten Kampar,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Nasriadi,
Rabu (7/8).
Watino kata Nasriadi, diamankan diamankan saat mengoperasikan alat berat
merek Sany, menggarap hutan lindung, Kamis (1/8), Setelah itu, tim 3 Subdit IV
melakukan pengembangan dan mengamankan Burhan, orang yang menyewa alat berat.
Penangkapan keduanya menindaklanjuti laporan yang diterima Subdit IV
Ditrekrimsus Polda Riau, pada Kamis (1/8). Tim diperintahkan melakukan
penyelidikan di lokasi dan mendapati Watino sedang mengoperasikan alat berat.
“Tim langsung melakukan pengecekan lokasi menggunakan GPS Garmin serta
Aplikasi Avenza Maps memastikan titik koordinat, serta koordinasi dengan ahli.
Hasilnya lokasi pembukaan lahan perkebunan berada di hutan lindung,” jelas
Nasriadi.
Watino langsung dibawa ke Mapolsek Kampar Kiri, untuk dilakukan pengembangan.
Disana, ia mengaku disuruh Burhan untuk bekerja di lokasi.
Pada hari Minggu (4/8) kemarin sekitar pukul 11.30 Wib tim 3 Subdit IV
mendapat informasi keberadaan Burhan dan langsung melakukan pengejaran serta
penangkapan. Burhan diamankan di Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten
Kampar saat mengunjungi anaknya.
“Saat diinterogasi Burhan mengakui lahan yang digarap untuk perkebunan
merupakan milik Boro,” kata Nasriadi.
Watino dan Burhan lalu dibawa ke Rutan Polda Riau, untuk dilakukan
penahanan dan proses lebih lanjut.
“Ini tindakan tegas dan komitmen Dit Krimsus Polda Riau untuk menjaga
kawasan hutan dari perambah dan perusak dan Pemberantasan Mafia Tanah,” tegas
Nasriadi.
Kedua pelaku kata Nasriadi dijerat Pasal 92 ayat (1) Huruf (a) dan Huruf
(b) Jo Pasal 17 ayat (2) Huruf (b) dan Huruf (a) Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
Peraturan tersebut, sebagaimana telah diubah Pasal 92 ayat (1) Huruf (b)
dan Huruf (a) Jo Pasal 17 ayat (2) Huruf (b) dan Huruf (a) Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang, Jo Pasal 55 ayat
(1) Ke-1 KUHPidana. Mc/nor
No Comment to " Polisi Tangkap Dua Perambah Hutan Bukit Rimbang Baling "