KORANRIAU.co- Organisasi
Kerja Sama Negara Islam (OKI) kompak menyalahkan Israel atas pembunuhan pemimpin
politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran, pada pekan lalu.
Dalam komunike hasil rapat darurat di Jeddah, Arab
Saudi, pada Rabu (7/8), 57 negara anggota sepakat menganggap pembunuhan Haniyeh
merupakan serangan yang sangat keji dan pelanggaran serius terhadap kedaulatan
Iran.
"[Negara OKI] mengecam keras pembunuhan
Ismail Haniyeh, mantan Perdana Menteri Palestina, ketika dia berada di Teheran,
ibu kota Iran," bunyi poin kedua komunike OKI.
"Dan [OKI] menganggap Israel, negara
pendudukan ilegal, bertanggung jawab penuh atas serangan keji ini, yang
merupakan kejahatan agresi, pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional
dan Piagam PBB dan pelanggaran serius terhadap kedaulatan, integritas
teritorial serta keamanan nasional Republik Islam Iran," lanjut kutipan
pernyataan bersama negara OKI itu.
Pertemuan darurat itu dihadiri oleh para menteri
luar negeri negara anggota OKI, termasuk Indonesia.
Dalam pernyataan itu, OKI juga memperingatkan
kejahatan Israel di Jalur Gaza merusak keamanan dan stabilitas Timur Tengah.
OKI bahkan menuntut Dewan Keamanan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan menangani krisis keamanan dan kemanusiaan ini.
"Kejahatan Israel yang sedang berlangsung,
kekuatan pendudukan ilegal, merusak keamanan dan stabilitas di kawasan
tersebut, dan [OKI] meminta intervensi segera dan efektif oleh Dewan Keamanan
PBB, dalam tanggung jawab utamanya untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional,"
bunyi kutipan komunike OKI.
Negosiasi gencatan senjata di Gaza antara Israel
dan Hamas disebut semakin pelik dan sulit menyusul pembunuhan Haniyeh.
Namun, Hamas dan Iran meyakini bahwa Israel lah
dalang dibalik serangan bom yang menargetkan tempat menginap Haniyeh di Teheran
hingga menewaskannya.
Saat itu, Haniyeh berada di Teheran usai
menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian. cnnindonesia.com/nor
No Comment to " Negara Islam OKI: Israel Bertanggung Jawab atas Pembunuhan Haniyeh "