KORANRIAU.co- Airlangga Hartarto mengungkapkan alasan mundur sebagai ketua umum DPP Partai Golkar demi menjaga keutuhan partai dan memastikan stabilitas dalam masa transisi pemerintahan dari era Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah video pernyataan
kepada seluruh kader Partai Golkar yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu
(11/8).
"Saya Airlangga setelah mempertimbangkan dan
untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas
transisi pemerintahan," kata Airlangga.
Airlangga saat ini menjabat sebagai menteri
koordinator (Menko) perekonomian dalam kabinet Jokowi. Tugas Airlangga sebagai
menko terbilang berat mengingat ekonomi global yang tengah bergejolak.
Gejolak ekonomi global pun sedikit banyak
berdampak pada ekonomi RI. Hal ini terlihat dari penurunan daya beli
masyarakat. Selain itu, pengangguran dan ledakan PHK juga tengah menjadi
pekerjaan rumah pemerintah.
Airlangga secara resmi menyatakan mundur sebagai
Ketua Umum DPP Partai Golkar sejak Sabtu (10/8) malam. Ia lantas menyinggung
Golkar merupakan partai besar dan dewasa.
Ia mengatakan DPP Golkar nantinya akan menyiapkan
mekanisme organisasi sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
yang berlaku untuk menemukan pengganti ketum baru.
"Semua proses ini dilakukan dengan damai,
tertib dan junjung tinggi muruah Golkar," kata dia.
Ia turut menyinggung Golkar di masa
kepemimpinannya dapat menaikkan perolehan suara di Pileg 2024 lalu dengan
memperoleh 102 kursi di DPR.
Kemudian ia mengatakan Golkar dapat meraih ribuan
kursi di tingkat DPRD tingkat provinsi atau kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Selain itu dalam Pilpres kita berhasil beri
kontribusi besar dalam kemenangan Pak Prabowo dan Gibran," kata dia.
cnnindonesia/nor
No Comment to " Ini Alasan Airlangga Mundur dari Ketum Golkar "