KORANRIAU.co- Amerika
Serikat menjatuhkan sanksi kepada kelompok ekstremis Israel, Tzav 9,
karena menghalangi dan merusak konvoi bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza,
Palestina.
Tzav 9 merupakan kelompok yang bertujuan mencegah
bantuan apa pun masuk ke Gaza. AS menuduh kelompok itu menjarah dan membakar
truk-truk bantuan.
"Bantuan kemanusiaan sangat penting untuk
mencegah krisis kemanusiaan di Gaza memburuk dan untuk mengurangi risiko
kelaparan," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan,
mengutip Aljazeera, Sabtu (15/6).
"Pemerintah Israel bertanggung jawab
memastikan keselamatan dan keamanan konvoi kemanusiaan yang transit di Israel
dan Tepi Barat dalam perjalanan ke Gaza. Kami tidak akan mentolerir tindakan
sabotase dan kekerasan yang menargetkan bantuan kemanusiaan yang sangat penting
ini."
Selama berbulan-bulan, kelompok sayap kanan Israel
ini telah melakukan protes dan memblokir jalan untuk mencegah pengiriman
bantuan ke Gaza. Hal ini semakin mempersulit bantuan yang sangat dibutuhkan ke
wilayah tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, para pengunjuk rasa
telah meningkatkan serangan mereka terhadap konvoi-konvoi, terutama ketika
mereka melewati Tepi Barat yang diduduki. Bulan lalu, mereka membakar dua truk
bantuan di daerah Bukit Hebron, sebuah serangan yang dituduhkan oleh Departemen
Luar Negeri AS kepada Tzav 9.
Sanksi itu berupa pemblokiran aset-aset kelompok
tersebut di AS dan sebagian besar melarang warga negara AS untuk melakukan
transaksi dengan mereka.
Sanksi-sanksi tersebut diberlakukan berdasarkan
perintah eksekutif yang dikeluarkan Presiden AS Joe Biden yang menetapkan
kerangka hukum untuk hukuman AS terhadap individu dan entitas yang
"merongrong perdamaian, keamanan, dan stabilitas" di Tepi Barat.
Pekan lalu, pemerintahan Biden mengeluarkan
perintah yang sama untuk memberikan sanksi kepada Lion's Den, sebuah kelompok
bersenjata Palestina.
Namun, Washington menolak seruan untuk menghukum
para pejabat Israel yang bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap warga
Palestina di Tepi Barat, termasuk Menteri Keamanan Itamar Ben-Gvir dan Menteri
Keuangan Bezalel Smotrich yang berhaluan ultranasionalis.
Senator AS Chris Van Hollen mendesak pemerintahan
Biden untuk menggunakan perintah eksekutif untuk menyasar Smotrich.
"Dalam pandangan saya, Smotrich harus dikenai
sanksi di bawah EO ini," kata Van Hollen.
Smotrich telah menahan pajak yang harus dibayarkan
kepada Otoritas Palestina. Pada bulan Maret, ia juga menyatakan bahwa 800
hektar di Tepi Barat adalah tanah negara Israel.
"Anda punya orang yang pada dasarnya
bertujuan untuk mengambil alih seluruh Tepi Barat," kata Van Hollen.
Democracy for the Arab World Now (DAWN),
organisasi advokasi yang merekomendasikan pemberian sanksi kepada Tzav 9,
menyambut baik pemberian sanksi itu. Mereka juga meminta Biden untuk menyasar
entitas-entitas dan individu-individu yang membantu mendanai dan mengizinkan
kelompok tersebut.
"Pengungkapan baru-baru ini bahwa Menteri
Israel Itamar Ben-Gvir memerintahkan polisi untuk mundur dan mengizinkan Tzav 9
memblokir konvoi bantuan kemanusiaan menunjukkan bagaimana strategi kelaparan
yang tercela ini dikoordinasikan mulai dari para aktivis pemukim muda hingga ke
tingkat tertinggi pemerintah Israel," kata Michael Schaeffer Omer-Man,
direktur penelitian Israel-Palestina di DAWN, dalam sebuah pernyataan.
"AS tidak boleh terus mengabaikan
keterlibatan pemerintah Israel dalam kejahatan ini dan harus segera menerapkan
sanksi kepada Ben-Gvir."
Para pegiat hak asasi manusia juga meminta
Washington untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya ke wilayah
Gaza. cnnindonesia/nor
No Comment to " Serang Konvoi Bantuan Gaza, AS Sanksi Kelompok Ekstremis Israel "