KORANRIAU.co-- Seorang
polisi Serbia membunuh seorang pria atas dasar pembelaan diri setelah
pelaku tersebut menembak lehernya dengan panah. Peristiwa ini terjadi di depan
kedutaan Israel di Belgrade, ibu kota Serbia, pada Sabtu (29/6) pagi waktu
setempat.
Dikutip dari AFP, serangan oleh pria tersebut
terjadi pukul 11.00 pagi waktu Serbia. Pelaku menembak petugas polisi
menggunakan panah. Polisi itu sedang bertugas di pos jaga gedung kedutaan
Israel.
"(Polisi itu) menggunakan senjata untuk
membela diri dan mengalahkan penyerang yang meninggal akibat
luka-lukanya," ujar Menteri Dalam Negeri Serbia Ivica Dacic.
Pihak kepolisian mengatakan telah melakukan
beberapa penangkapan terhadap sejumlah orang yang diduga memiliki kaitan dengan
serangan tersebut. Selain itu, mereka melakukan penggeledahan di sejumlah
lokasi.
Polisi mengidentifikasi pelaku tersebut sebagai
seorang mualaf yang lahir di Mladenovac, sekitar 50 kilometer dari Beograd,
pada tahun 1999. Namun, polisi tidak mengungkap nama pelaku.
Pelaku penyerangan, kata keterangan pihak
berwenang, pindah dan tinggal di Novi Pazar. Tempat itu merupakan pusat sejarah
dan politik minoritas Muslim Bosnia di Serbia. Novi Pazar juga disebut sebagai
pusat Islam di sana.
Dacic mencurigai indikasi awal serangan itu memiliki kaitan dengan gerakan
Wahabi. Pihak kepolisian pun, katanya, melakukan penangkapan terhadap sejumlah
orang sebagai "pencegahan".
Tingkat keamanan secara keseluruhan pun telah
dilakukan di Beograd. "Jaksa khusus telah mengambil alih kasus ini,"
kata Ivica Dacic.
Perdana Menteri (PM) Serbia Milos Vucevic ikut
mengecam aksi penyerangan ini. Dia mengutuk serangan itu sebagai "aksi
teroris keji".
"Ini adalah tindakan kegilaan yang tidak
dapat dikaitkan dengan agama dan negara mana pun. Ini adalah kejahatan yang
dilakukan oleh individu," ujar Vucevic.
Meski demikian, ia mengatakan akan menanggapi
ancaman terorisme dengan tegas agar warganya bisa terus merasa aman.
Sedangkan, Kementerian Luar Negeri Israel menyebut
serangan ini sebagai "percobaan serangan teroris" di sekitar kedutaan
negara tersebut di Serbia.
"Kedutaan kemudian ditutup dan tidak ada
pegawai kedutaan yang terluka," kata pernyataan Kemenlu Israel terkait
kondisi kedutaan.
Serbia kerap menjual senjata ke Israel setelah
perang di Jalur Gaza pecah pada 7 Oktober 2023. Hingga saat ini, lebih dari
37.800 warga Palestina tewas dalam perang tersebut yang banyak di antaranya
merupakan perempuan dan anak-anak.
cnnindonesia/nor
No Comment to " Polisi Serbia Tembak Pria hingga Tewas Usai Diserang di Kedubes Israel "