KORANRIAU.co-- Presiden Amerika
Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan dalam pidatonya bahwa Israel telah
mengajukan proposal gencatan senjata terbaru yang komprehensif kepada kelompok
militan Palestina Hamas.
Biden mendesak Israel dan Hamas untuk menerima
kesepakatan gencatan senjata terbaru ini. Menurut pria berusia 81 tahun itu,
Hamas dan Israel tidak boleh menyia-nyiakan momen ini.
"Israel telah mengajukan proposal mereka.
Hamas mengatakan mereka menginginkan gencatan senjata. Kesepakatan ini adalah
kesempatan untuk membuktikan apakah mereka benar-benar
bersungguh-sungguh," ujar Biden, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (31/5).
Usulan tersebut, tambah Biden, adalah cara terbaik
untuk mulai meredakan konflik mematikan di Gaza. "Dengan gencatan senjata,
bantuan dapat didistribusikan dengan aman dan efektif kepada semua yang
membutuhkan," kata Biden.
Biden Desak Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata
Baru dari Israel
Survei Pemilu: Suara Biden Anjlok di Kalangan
Warga AS Keturunan Arab
Dia mengungkapkan proposal gencatan senjata baru
Israel itu telah dikirimkan ke Hamas melalui Qatar. Biden menilai proposal baru
tersebut adalah peta jalan menuju gencatan senjata abadi dan pembebasan semua
sandera.
Biden juga menambahkan Hamas tidak lagi mampu
melakukan serangan besar-besaran terhadap Israel. Dia juga memaparkan rencana 3
fase atau tahap yang mengarah pada penghentian perang secara permanen, yang
menjadi salah satu poin penting dalam pembicaraan sebelumnya.
Dia menjelaskan, fase pertama dari kesepakatan
yang diusulkan adalah gencatan senjata yang berlangsung selama enam minggu, di
mana Israel dan Hamas akan merundingkan penghentian permanen pertempuran di
Gaza.
Biden menambahkan, jika negosiasi memakan waktu
lebih dari enam minggu, gencatan senjata akan berlanjut selama diperlukan untuk
mencapai kesepakatan.
Tahap kedua akan melibatkan Hamas menyerahkan
semua sandera yang tersisa dan Israel menarik semua pasukannya dari Gaza. Hamas
dan Israel akan memulai perundingan untuk tahap kedua, yang mencakup
penghentian permusuhan secara permanen.
Tahap terakhir, kata dia, adalah mengenai rencana
rekonstruksi besar-besaran. Biden menuturkan segala sesuatu yang tertuang dalam
tahap pertama proposal Israel diharapkan "segera dimulai" jika Hamas
menyetujui kesepakatan tersebut.
Hamas mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya
mengatakan kepada mediator bahwa mereka tidak akan mengambil bagian dalam
negosiasi lebih lanjut selama "agresi yang sedang berlangsung", namun
siap untuk "perjanjian penuh" - termasuk pertukaran tawanan dan
tahanan jika Israel menghentikan perang.
Pembicaraan yang dimediasi oleh Mesir, Qatar dan
negara-negara lain untuk mengatur gencatan senjata antara Israel dan Hamas
berulang kali terhenti, dan kedua belah pihak saling menyalahkan atas kurangnya
kemajuan. cnnindonesia/nor
No Comment to " Isi Proposal Gencatan Senjata Israel-Hamas yang Diumumkan Joe Biden "