KORANRIAU.co,PEKANBARU- Pemerintah telah
resmi menetapkan waktu cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah yang
jatuh pada tanggal 8, 9, 12, dan 15 April 2024 (Senin, Selasa, Jumat, dan
Senin). Adanya periode libur lebaran tersebut meningkatkan aktivitas ekonomi dan
transaksi keuangan di seluruh kantor unit Bank Riau Kepri Syariah.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko BRK Syariah, Fajar Restu
Febriansyah mengatakan BRK Syariah telah mempersiapkan langkah-langkah
strategis dalam mengantisipasi lonjakan transaksi yang terjadi di periode
Ramadan hingga menjelang libur Idul Fitri 2024. Hal ini untuk mendukung
kelancaran dan kemudahan nasabah dalam transaksi keuangan.
“Kita tetap optimalkan pelayanan prima kepada nasabah. Seperti dalam
mengantisipasi kebutuhan transaksi nasabah, bank sudah mempersiapkan dana kas
hingga layanan khusus untuk menunjang keperluan transaksi nasabah selama
momentum Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2024. Bank juga melayani penukaran
uang baru mulai dari Rp. 1.000,- hingga Rp. 100.000,-,” kata Fajar Restu
Febriansyah, Kamis (28/3/2024).
Masih kata Restu, untuk memenuhi kebutuhan uang tunai kepada masyarakat
pasca libur Lebaran nanti, pihak bank juga sudah memaksimalkan pengisian di 375
unit ATM BRK Syariah yang tersebar di SPBU, Pusat Perbelanjaan, 180 Kantor
Layanan yang terdiri dari 23 Kantor cabang, 40 Kantor Cabang Pembantu, 51
Kedai, 49 kantor Layanan Kas, 15 Payment Point, 1 Butik serta 1 Kantor Pusat
(Menara Dang Merdu BRK Syariah).
“Selain mesin ATM, BRK Syariiah juga mengoptimalkan channel-channel
pembayaran online untuk membantu nasabah bertransaksi dengan cepat, antara lain
dengan mesin EDC dan aplikasi BRKS Mobile yang sudah didukung dengan layanan
QRIS dan BI Fast. Debit BRK Syariah juga dapat digunakan pada 600 unit mesin
EDC yang tersebar, serta lebih dari 77.000 unit jaringan atm bersama dan lebih
dari 120.000 unit atm Prima,” kata Fajar Restu lagi.
Restu juga mengingatkan kepada seluruh nasabah BRK Syariah agar tetap
berhati-hati melakukan transaksi keuangan secara elektronik, baik untuk
perbankan digital maupun e-commerce dan donasi lainnya. Sebab ada saja ulah
para penipu yang membuat resiko kejahatan semakin tinggi. Pencurian identitas
(identity theft) seperti pencurian password, OTP, dan upaya social engineering
lainnya semakin marak dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
untuk meraup keuntungan.
“Menanggapi tren ini, pengguna layanan digital tentunya harus mampu
berperan aktif dalam mencegah terjadinya kejahatan siber khususnya yang
berkaitan dengan data pribadinya sendiri. Kita perlu membangun pola kebiasaan
yang baik dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan data-data pribadi,” ujar Fajar
Restu. Rls/nor
|
No Comment to " Transaksi Meningkat Jelang Lebaran, BRK Syariah Tetap Optimalkan Pelayanan Prima "