KORANRIAU.co- Israel akan
mengizinkan warga Muslim Palestina menggunakan Masjid Al-Aqsa di
Yarussalem, untuk beribadah di bulan Ramadan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut
Muslim Palestina boleh menggunakan masjid tersebut selama minggu pertama
seperti pada Ramadan sebelum-sebelumnya. Ia pun mengeklaim jaminan keamanan
Muslim Palestina ketika beribadah di Al-Aqsa.
"Dalam minggu pertama Ramadan, jemaah akan
diizinkan masuk ke Bukit Bait Suci (Al-Aqsa), dalam jumlah yang serupa dengan
tahun-tahun sebelumnya," demikian pernyataan pimpinan Yahudi itu melalui
situs resmi pemerintah Israel seperti dikutip AFP, Rabu (6/3).
Israel akan kembali mempertimbangkan izin akses
Muslim Palestina untuk beribadah sepanjang Ramadan. Selama sepekan, Israel akan
mengkaji kembali pemberian akses dengan melihat situasi keamanan dan
keselamatan.
"Setiap minggu akan dilakukan penilaian
situasi dalam hal keamanan dan keselamatan, dan keputusan akan diambil sesuai
dengan itu," tambah pernyataan tersebut.
Setiap tahun, puluhan ribu jemaah Muslim
melaksanakan salat di Masjid Al-Aqsa. Namun, Ramadan tahun ini diwarnai
serangan demi serangan oleh Israel kepada warga Palestina dengan klaim ingin
menghabisi Hamas.
Sebelumnya, Menteri Keamanan Nasional Israel,
Itamar Ben Gvir mengatakan penduduk Palestina di Tepi Barat tidak diizinkan
masuk ke Yerusalem untuk beribadah selama Ramadan.
"Kita tidak bisa mengambil risiko. Kita tidak
bisa memiliki perempuan dan anak-anak sebagai sandera di Gaza dan membiarkan
perayaan untuk Hamas di Bukit Bait Suci," katanya.
Pemimpin Partai Sayap Kanan itu mendukung kontrol
Yahudi atas kompleks tersebut. Beberapa hari kemudian, Amerika Serikat mendesak
Israel untuk memperbolehkan umat Islam beribadah di Al-Aqsa.
"Ini bukan hanya masalah memberikan kebebasan
beragama kepada orang-orang yang layak mendapatkannya... ini juga merupakan
masalah yang sangat penting untuk keamanan Israel," kata Juru Bicara
Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.
"Bukanlah dalam kepentingan keamanan Israel
untuk memprovokasi ketegangan di Tepi Barat atau di wilayah lebih luas."
Kompleks Masjid Al Aqsa kerap menjadi titik nyala
ketegangan antara warga Israel dan Palestina sejak bertahun-tahun lalu.
Pada 2000, pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon
memicu kerusuhan berdarah di kompleks tersebut karena berkunjung ke sana.
Kerusuhan juga terjadi pada 2023 dan 2022. Pasukan
polisi dan warga Palestina bentrok usai orang Yahudi berencana menyembelih
kambing dan melakukan sejumlah ritual di situs suci itu. Tindakan tersebut
dilarang dalam hukum Israel.
Di bawah aturan status quo, hanya Muslim yang
boleh beribadah di sana. Non-Muslim boleh ke Al Aqsa namun hanya bisa berkunjung
saja.
Kendati begitu, orang-orang Yahudi seringkali
berdoa di sana meskipun ada aturan tersebut. Padahal, menurut hukum Yahudi,
memasuki bagian mana pun dari kompleks Masjid Al Aqsa atau yang juga dikenal
Temple Mount tidak boleh karena sifat suci situs tersebut.
cnnindonesia/nor
No Comment to " Israel Izinkan Muslim Palestina Ibadah di Masjid Al-Aqsa saat Ramadan "