KORANRIAU.co- Arab
Saudi mendesak reformasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK
PBB) buntut veto Amerika Serikat terhadap draf resolusi yang diajukan Aljazair.
Dalam keterangan resminya, Kementerian Luar Negeri
Saudi menyesalkan keputusan AS memveto rancangan Aljazair yang menuntut
gencatan senjata kemanusiaan segera di Jalur Gaza.
Saudi meminta DK PBB direformasi agar badan itu
bisa benar-benar melaksanakan perannya sebagai penjaga perdamaian.
"Saat ini ada kebutuhan mendesak lebih dari
sebelumnya untuk mereformasi Dewan Keamanan agar badan ini melaksanakan
tanggung jawabnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional dengan
kredibilitas dan tanpa standar ganda," demikian keterangan Kemlu Saudi,
seperti dikutip Al Arabiya, Rabu (21/2).
Riyadh menyebut situasi keamanan di Gaza saat ini
perlu perhatian mendesak karena terus memburuk, terutama di tengah ancaman
serangan brutal Zionis di Rafah.
"Kerajaan memperingatkan situasi kemanusiaan
yang memburuk di Jalur Gaza dan sekitarnya," bunyi keterangan Kemlu Saudi
sambil memperingatkan bahwa eskalasi pertempuran cuma akan mengancam perdamaian
dan keamanan di kawasan.
"Eskalasi tidak akan mengarah kepada dialog
dan solusi damai untuk masalah Palestina sesuai dengan resolusi internasional
yang relevan," demikian keterangan Kemlu Saudi.
Pada Selasa (20/2), Dewan Keamanan PBB menggelar
pemungutan suara mengenai draf resolusi gencatan senjata Gaza yang diajukan
Aljazair.
Namun, AS selaku anggota tetap DK PBB menggunakan
hak vetonya sehingga rancangan itu tidak lolos. Washington menilai draf
tersebut omong kosong.
Untuk meloloskan suatu resolusi, draf harus
disetujui oleh sembilan anggota DK PBB dan tidak diveto oleh satupun anggota tetap.
Draf Aljazair berisi tuntutan gencatan senjata
kemanusiaan segera di Gaza sekaligus pembebasan tanpa syarat semua sandera yang
hingga kini masih ditawan.
Meski memveto draf Aljazair, AS sebetulnya juga
mengajukan rancangan resolusi untuk diadopsi DK PBB. Draf itu menyerukan
gencatan senjata sementara guna membebaskan sandera yang ditahan Hamas.
cnnindonesia/nor
No Comment to " Saudi Desak Reformasi DK PBB usai Kecewa AS Veto Kembali Resolusi "