KORANRIAU.co,PEKANBARU - Puluhan massa yang menamakan dirinya Gerakan Lawan Mafia Tanah (Gerlamata) dan masyarakat Suku Sakai menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur Riau, Senin (8/1/24).
Massa terdiri dari orang tua hingga mengikut sertakan anak-anak dari Suku Sakai ini meminta kepada Gubernur Riau (Gubri) Edy Afrizal Natar Nasution mengusut sekaligus meninjau ulang lahan penguasaan lahan 2.500 hektar di kawasan hutan di Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar.
"Kami meminta kepada pak Gubernur Riau agar dapat mengintervensi penguasaan lahan di Koto Garo Kampar. Segera bentuk tim dan verifikasi lapangan untuk mengecek lapangan," kata Kordinator Lapangan (Korlap) Gerlamata, Fitra Antoni, Senin (8/1/24).
Menurut Fitra, dirinya yakin Gubri Edy Natar mau mendengarkan segala keluh kesah masyarakat yang sudah lama disuarakan. Karena itu, diharapkan aksi nyata meminta Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah XIX Pekanbaru bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau turun lapangan. Sebagaimana hasil pertemuan yang sudah disepakti pada bersama pihak terkait pada 5 Desember 2023 di Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto, Jakarta pusat lalu.
Sementara Ketua Umum Gerlamata Muhammad Ridwan pada aksi ini menyampaikan pandangan dan aspirasi bahwa Gerlamata agar lahan seluas 2.500 hektar tersebut dapat dikembalikan kepada 1.250 kepala keluarga.
Selain itu juga menuntut agar letak dan batas areal yang dimohon masyarakat Desa Kota Garo seluas 2.500 hektar sesuai peta yang direkomendasikan oleh Bupati Dati II Kampar No 520/EK/VI/96/2250 tgl 3 Juni 1996 lalu.
Kemudian memastikan survei untuk mengetahui kondisi tutupan lahan pada areal yang dimohon seluas 2.500 hektar. Serta menginventarisir seluruh subjek yang menguasai lahan di dalam areal yang dimohon 2.500 hektar berikut luas dan letak areal yang dikuasai.
"Kami berharap kepada pak Gubernur memerintahkan kepada pihak terkait untuk mengumpulkan dokumen/bukti penguasaan masyarakat dan kronologis penguasaan lahan oleh masyarakat. Kami yakin pak Edy dapat mendengarkan aspirasi masyarakat Sakai," ujar Ridwan. nor
No Comment to " Suku Sakai Minta Gubernur Riau Usut Kasus Lahan 2.500 Hektar "