Dalam kunjungannya ke beberapa negara Timur Tengah pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pembentukan negara Palestina bisa menstabilkan Timur Tengah dan mengisolasi Iran.
Dilansir Al Jazeera, Blinken menyebut Timteng kini menghadapi "dua jalur".
Pertama adalah integrasi Israel, dengan jaminan keamanan dan komitmen dari negara-negara di kawasan dan Amerika Serikat, dan negara Palestina.
Kedua adalah terus melihat terorisme, kehancuran oleh Hamas, Houthi dan Hizbullah, yang semuanya didukung oleh Iran.
"Jika Anda mengambil jalur pertama, itu lah satu-satunya cara terbaik untuk mengisolasi, meminggirkan Iran dan proksinya yang telah membuat begitu banyak masalah bagi kami dan bagi hampir semua orang di kawasan ini," kata Blinken.
Pernyataan Blinken ini muncul usai ia mengunjungi beberapa negara sekutu di kawasan termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar dan Turki.
Hasil kesepakatan dengan negara-negara sekutu ini juga telah disampaikan langsung oleh Blinken ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Kepada Netanyahu, Blinken mengatakan setiap mitra di kawasan yang telah ditemui menyatakan siap mendukung solusi jangka panjang untuk mengakhiri siklus kekerasan yang telah berlangsung lama dan menjamin keamanan Israel.
Blinken mengatakan negara-negara sekutu ini bersedia membantu rekonstruksi dan perpindahan pemerintahan Palestina di Gaza.
"Tetapi mereka menggarisbawahi bahwa hal ini hanya dapat dicapai melalui pendekatan regional, yang mencakup jalan menuju pembentukan negara Palestina," kata Blinken, dilansir CNN.
"Jika Israel ingin negara-negara tetangganya di Arab mengambil keputusan sulit yang diperlukan untuk menjamin keamanan abadi, maka para pemimpin Israel harus mengambil keputusan sulit itu sendiri," imbuhnya.
Senada, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller, juga mengatakan "tidak ada cara" untuk menyelesaikan masalah keamanan jangka panjang Israel di wilayah itu dan upaya membangun kembali Gaza, tanpa pembentukan negara Palestina.
Miller mengatakan Menlu AS berhasil mencapai komitmen dari negara-negara lain di wilayah tersebut (Timteng), untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi Gaza.
"Mereka (sekutu) akan berpartisipasi dalam pembentukan pemerintahan Gaza yang dipimpin oleh Palestina. Namun mereka hanya akan melakukan hal tersebut jika ada jalan nyata menuju pembentukan negara Palestina," ungkapnya.
Miller menyebut ini adalah peluang bagi Israel, karena negara-negara di kawasan siap memberikan jaminan keamanan.
"Tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka panjang untuk memberikan keamanan abadi, dan tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka pendek dalam membangun kembali Gaza dan membangun pemerintahan di Gaza serta memberikan keamanan bagi Gaza, tanpa pembentukan negara Palestina," kata Miller dikutip Reuters.
cnnindonesia/nor
No Comment to " Kenapa Amerika Serikat Dukung Pembentukan Negara Palestina? "