KORANRIAU.co- Sejumlah foto viral di media sosial pada Kamis (7/12) yang menunjukkan puluhan pria di Gaza ditangkap, dibuat berlutut, hingga dilucuti pakaiannya oleh tentara Israel.
Foto-foto itu menampilkan puluhan pria Gaza berlutut dengan kondisi hanya mengenakan pakaian dalam dan ditutup matanya, kemudian digiring ke tempat tidur kargo kendaraan militer Israel.
Tidak jelas kapan dan mengapa penahanan itu terjadi. Namun sejumlah identitas pria yang ditahan telah dikonfirmasi oleh kolega maupun anggota keluarga.
Setidaknya beberapa pria adalah warga sipil yang tak berafiliasi dengan kelompok-kelompok milisi, menurut percakapan CNN dengan salah satu kerabat mereka dan pernyataan dari salah satu kantor berita.
Pada Kamis, Euro-Mediterranean Human Rights Monitor mengunggah sebuah foto penahanan massal dan menyatakan bahwa "tentara Israel menahan dan menyiksa puluhan warga sipil Palestina."
"Euro-Med Monitor menerima laporan bahwa pasukan Israel melakukan penangkapan secara acak dan sewenang-wenang terhadap orang-orang terlantar, termasuk dokter, akademisi, jurnalis, dan pria lanjut usia," bunyi pernyataan organisasi hak asasi manusia (HAM) tersebut.
Pasukan Pertahanan Israel sejauh ini belum menanggapi pertanyaan CNN. CNN sendiri sudah melakukan geolokasi dan mendapati beberapa gambar diambil di Beit Lahia, Jalur Gaza utara.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan saat konferensi pers, Kamis, bahwa pihaknya menyelidiki dan memeriksa siapa pun yang punya hubungan dengan Hamas.
"Kami menangkap mereka semua dan menanyai mereka. Kami akan terus membongkar masing-masing benteng itu sampai kami selesai," kata Hagari.
Tentara Israel tangkap wartawan
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, kantor berita Al-Araby Al-Jadeed menyatakan salah satu koresponden dan beberapa anggota keluarganya berada dalam foto mereka yang ditahan.
"Hari ini, Kamis, tentara pendudukan Israel menangkap wartawan dan direktur kantor The New Arab di Gaza, rekan kami Diaa Al-Kahlot, dari Market Street di Beit Lahia, bersama dengan sekelompok saudara, kerabat, dan warga sipil lainnya," tulis Al-Araby Al-Jadeed.
"Pendudukan sengaja memaksa warga Gaza untuk menanggalkan pakaian mereka, menggeledah mereka, dan mempermalukan mereka ketika mereka ditangkap sebelum membawa mereka ke tujuan yang tidak diketahui, menurut apa yang dikatakan orang-orang di sana kepada kami."
Pemimpin redaksi Al-Araby Al-Jadeed, Hussam Kanafani, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Al-Kahlot dan keluarganya masih hilang hingga sekarang.
"Kami akan melakukan segala upaya yang mungkin, bekerja sama dengan lembaga dan organisasi internasional yang peduli dengan hak dan kebebasan jurnalis di dunia, untuk menemukan keberadaan rekan kami Diaa dan membebaskannya sesegera mungkin," kata Kanafani.
Sementara itu, menurut kerabat pria yang ditahan, Hani Al-Madhoun, pasukan militer Israel mendadak memanggil semua pria untuk keluar dari kediaman.
Sepupunya, Aboud, pun menjadi salah satu orang yang ditahan oleh pasukan militer. Padahal, Aboud hanyalah penjaga toko yang sehari-hari membantu sang ayah dalam konstruksi.
"[Dia] tidak terlibat dalam kegiatan [kelompok] apa pun," kata Al-Madhoun.
Israel meluncurkan agresi di Gaza sejak 7 Oktober lalu imbas serbuan Hamas. Hingga kini, sedikitnya 17.177 warga Palestina telah tewas terbunuh akibat serangan Israel. cnnindonesia/nor
Tidak jelas kapan dan mengapa penahanan itu terjadi. Namun sejumlah identitas pria yang ditahan telah dikonfirmasi oleh kolega maupun anggota keluarga.
Setidaknya beberapa pria adalah warga sipil yang tak berafiliasi dengan kelompok-kelompok milisi, menurut percakapan CNN dengan salah satu kerabat mereka dan pernyataan dari salah satu kantor berita.
Pada Kamis, Euro-Mediterranean Human Rights Monitor mengunggah sebuah foto penahanan massal dan menyatakan bahwa "tentara Israel menahan dan menyiksa puluhan warga sipil Palestina."
"Euro-Med Monitor menerima laporan bahwa pasukan Israel melakukan penangkapan secara acak dan sewenang-wenang terhadap orang-orang terlantar, termasuk dokter, akademisi, jurnalis, dan pria lanjut usia," bunyi pernyataan organisasi hak asasi manusia (HAM) tersebut.
Pasukan Pertahanan Israel sejauh ini belum menanggapi pertanyaan CNN. CNN sendiri sudah melakukan geolokasi dan mendapati beberapa gambar diambil di Beit Lahia, Jalur Gaza utara.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan saat konferensi pers, Kamis, bahwa pihaknya menyelidiki dan memeriksa siapa pun yang punya hubungan dengan Hamas.
"Kami menangkap mereka semua dan menanyai mereka. Kami akan terus membongkar masing-masing benteng itu sampai kami selesai," kata Hagari.
Tentara Israel tangkap wartawan
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, kantor berita Al-Araby Al-Jadeed menyatakan salah satu koresponden dan beberapa anggota keluarganya berada dalam foto mereka yang ditahan.
"Hari ini, Kamis, tentara pendudukan Israel menangkap wartawan dan direktur kantor The New Arab di Gaza, rekan kami Diaa Al-Kahlot, dari Market Street di Beit Lahia, bersama dengan sekelompok saudara, kerabat, dan warga sipil lainnya," tulis Al-Araby Al-Jadeed.
"Pendudukan sengaja memaksa warga Gaza untuk menanggalkan pakaian mereka, menggeledah mereka, dan mempermalukan mereka ketika mereka ditangkap sebelum membawa mereka ke tujuan yang tidak diketahui, menurut apa yang dikatakan orang-orang di sana kepada kami."
Pemimpin redaksi Al-Araby Al-Jadeed, Hussam Kanafani, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Al-Kahlot dan keluarganya masih hilang hingga sekarang.
"Kami akan melakukan segala upaya yang mungkin, bekerja sama dengan lembaga dan organisasi internasional yang peduli dengan hak dan kebebasan jurnalis di dunia, untuk menemukan keberadaan rekan kami Diaa dan membebaskannya sesegera mungkin," kata Kanafani.
Sementara itu, menurut kerabat pria yang ditahan, Hani Al-Madhoun, pasukan militer Israel mendadak memanggil semua pria untuk keluar dari kediaman.
Sepupunya, Aboud, pun menjadi salah satu orang yang ditahan oleh pasukan militer. Padahal, Aboud hanyalah penjaga toko yang sehari-hari membantu sang ayah dalam konstruksi.
"[Dia] tidak terlibat dalam kegiatan [kelompok] apa pun," kata Al-Madhoun.
Israel meluncurkan agresi di Gaza sejak 7 Oktober lalu imbas serbuan Hamas. Hingga kini, sedikitnya 17.177 warga Palestina telah tewas terbunuh akibat serangan Israel. cnnindonesia/nor
No Comment to " Viral Foto Tentara Israel Tangkap dan Telanjangi Puluhan Pria di Gaza "