KORANRIAU.co- Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan berkomentar terkait dugaan kekecewaan PDIP kepada keluarganya setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memuluskan jalan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi bacawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Saya tidak ingin mengomentari," tutur Jokowi saat kunjungan kerja di Pasar Batu Bulan, Gianyar, Selasa (31/10).
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat merasa gagal menjadi Ketua Bidang Ideologi partai tersebut. Salah satu kegagalan itu adalah majunya anak sulung Jokowi, Gibran, yang menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto. Padahal, PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
"Saya gagal. Di beberapa hal saya gagal, termasuk misalnya pembangkangan Mas Gibran," kata Djarot dalam diskusi Ganjar Center, di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin lalu.
Kekecewaan serupa juga diungkapkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang mengklaim partai telah memberikan segalanya untuk Jokowi hingga keluarganya. Hasto mengklaim sampai saat ini masih banyak kader dan simpatisan PDIP yang tak percaya dengan manuver politik Jokowi dan keluarganya.
"Ketika DPP partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/10).
Sementara itu, Ketua DPP PDIP yang juga putri dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, menyanggah soal dugaan ada tensi politik tinggi antara partainya dengan Jokowi imbas pencalonan Pilpres 2024.
"Siapa yang panas ya? atau kemudian siapa yang kritis?" kata Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Terkait apakah dirinya akan bertemu dengan Jokowi untuk membicarakan tensi politik, Puan menyebut pertemuan akan selalu dilakukan antara dirinya sebagai Ketua DPR dengan Jokowi sebagai Presiden.
Ia mengambil contoh pertemuan antara dirinya dengan Presiden Jokowi di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
"Kemarin di hari santri saya ketemu dengan pak presiden acara bareng bareng di Surabaya berarti kalo menanyakan akan ada pertemuan, akan selalu ada pertemuan antara ketua DPR dengan presiden RI," tutur Puan.
Sebelumnya, tensi politik antara Istana dan PDIP disebut memanas akhir-akhir ini. Salah satunya disebabkan oleh Jokowi yang merestui Gibran menjadi Cawapres meski PDIP telah mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Gibran pun disebut telah berpamitan dengan partai berlambang banteng tersebut untuk maju berpasangan bersama Prabowo Subianto sebagai cawapres. cnnindonesia/nor
No Comment to " Jokowi soal PDIP: Saya Tidak Ingin Mengomentari "