"Mereka membunuh lima warga sipil dan melukai 13 lainnya di Buloburde setelah meledakkan sebuah mobil berisi bahan peledak di kawasan pasar," kata petugas polisi setempat Abdullahi Hassan, dikutip dari AFP.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Serangan ini terjadi seminggu setelah pemerintah Somalia mengakui "beberapa kemunduran signifikan" dalam perjuangannya melawan militan Al-Shabaab.
Kelompok Islam yang terkait dengan Al-Qaeda telah melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah selama lebih dari 15 tahun.
"Saya melihat lima mayat warga sipil, termasuk seorang wanita, dan lebih dari sepuluh lainnya terluka," kata Yusuf Moalim Dahir, seorang warga Buloburde.
"Bisnis terganggu karena kerusakan yang disebabkan oleh ledakan tersebut," katanya, seraya menambahkan bahwa pasukan keamanan telah menutup area tersebut.
Sebelumnya sempat terjadi pemboman truk di pusat kota Beledweyne yang menewaskan 21 orang, pada Sabtu pekan lalu. Ledakan itu juga merobohkan bangunan dan melukai puluhan lainnya.
Kelompok Al-Shabaab diusir dari Mogadishu oleh pasukan Uni Afrika pada tahun 2011, namun masih menguasai sebagian besar wilayah pedesaan di Somalia.
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mulai menjabat pada Mei 2022 dan bersumpah akan melakukan "perang habis-habisan" melawan militan.
Pemerintahannya melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok Islam pada Agustus tahun lalu, menggabungkan kekuatan dengan milisi klan lokal dalam operasi yang didukung oleh pasukan Uni Afrika dan serangan udara AS.
Pasukan keamanan Somalia pun menggagalkan dua serangan bom mobil yang menargetkan kota Dhusamareeb di Somalia tengah, tempat Mohamud bermarkas dalam beberapa pekan terakhir.
"Kedua mobil itu dihentikan oleh pasukan keamanan di luar Dhusomareeb, satu tentara tewas dan dua lainnya terluka," kata Mohamed Yare, seorang petugas polisi setempat. cnnindonesia/nor
No Comment to " Lima Orang Tewas dalam Serangan Bom Mobil di Somalia "