• Bedah Argumen Maulid Nabi

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Kamis, 28 September 2023
    A- A+




    KORANRIAU.co- Tepat pada hari ini, umat Islam di berbagai negara merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di Indonesia, momen ini bahkan telah menjadi sebuah hari libur nasional.

    Bagaimanapun, mungkin tidak jarang kita saksikan, beberapa pihak mempertanyakan keperluan memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW. Maka dari itu, seorang ulama, Imam Jalaluddin as-Suyuthi, menulis sebuah buku yang membahas dalil-dalil peringatan Maulid Nabi. Judul karyanya itu ialah Husnul Muqshid fii Amalil Maulid. Edisi bahasa Indonesianya diterbitkan Pustaka al-Muqsith, yakni Tujuan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

    Sang penulis bernama lengkap Abdurrahman bin Abi Bakar bin Muhammad bin Saabiquddien bin al-Fakhr Utsman bin Nashiruddin. Dirinya lebih dikenal sebagai Imam Jalaluddin as-Suyuthi atau Imam as-Suyuthi. Ulama kelahiran tahun 849 Hijriyah/1445 Masehi itu berasal dari Kairo, Mesir.

    Buah penanya yang mungkin paling populer adalah kitab Tafsir Jalalain. Itu awalnya ditulis gurunya, Imam Jalaluddin al-Mahalli pada 1459. Hingga kini, buku dalam bidang keilmuan tafsir Alquran tersebut masih menjadi rujukan umat.

    Untuk menyatakan dukungannya pada perayaan Maulid Nabi, pengikut mazhab Syafii tersebut menghasilkan Husnul Muqshid. Dalam karyanya itu, Imam as-Suyuthi menyodorkan berbagai dalil yang membantah pandangan atau tudingan bahwa peringatan Maulid Nabi sebagai kebaruan yang negatif (bid’ah dhalalah).

     Imam as-Suyuthi menyodorkan berbagai dalil yang membantah pandangan atau tudingan bahwa peringatan Maulid Nabi sebagai kebaruan yang negatif.

    Tidak hanya menyajikan argumentasi dengan dasar rujukan Alquran dan Sunnah Rasul SAW. Ia pun mengungkapkan sejarah awal perayaan tersebut.

    Secara keseluruhan, buku itu terbagi ke dalam tiga bagian. Pertama adalah mukadimah atau pembuka yang berisi tanggapan-tanggapan Imam as-Suyuthi mengenai hukum perayaan Maulid Nabi SAW. Menurut dia, substansi dari peringatan tersebut, antara lain, adalah bekumpulnya banyak kaum Muslimin.

    Terlebih lagi, perayaan Maulid Nabi biasanya diisi dengan kenduri. Kaum Muslimin, baik dengan sesama warga atau keluarga masing-masing, menyajikan hidangan untuk dinikmati bersama-sama. Dalam pandangan Imam as-Suyuthi, hal itu merupakan kebaruan yang baik (bid’ah hasanah).

    Bagian kedua buku tersebut memaparkan narasi sejarah. Di dalamnya, Imam as-Suyuthi menerangkan perihal sosok yang pertama kali menyelenggarakan Maulid Nabi. Menurut dia, seorang gubernur Irbil di Irak adalah yang menginisiasi perayaan tersebut. Tokoh yang dimaksud adalah Amir al-Mudzaffar Abu Said Kukburi bin Zainuddin Ali bin Biktikin (549-630 H).

    As-Suyuthi mengatakan, Amir Kukburi merupakan seorang pemimpin yang mendukung penuh syiar Islam. Penguasa dari Bani al-Mudzaffar itu pun diketahui memiliki riwayat hidup yang baik. Menukil kitab Tarikh karya Ibnu Katsir, untuk memperingati Maulid Nabi pada bulan Rabiul Awal sang amir mengadakan perayaan besar.

    Masih menurut as-Suyuthi, Maulid Nabi yang dirayakan pertama kali Amir Kukburi itu bertujuan mendekatkan diri dan masyarakatnya kepada Allah SWT. Acara tersebut dihadiri oleh alim ulama dan orang-orang saleh. Tidak ada satu pun dari mereka yang mengingkari perayaan tersebut.

    Seorang ulama yang bernama Ibnu Dihyah merestui keputusan Amir Kukburi dengan menulis sebuah buku tentang Maulid Nabi. Ibnu Dihyah dan para alim yang sezaman mengapresiasi perayaan tersebut. As-Suyuthi mengatakan, mereka adalah ulama yang berpengetahuan luas serta selalu berpegang teguh pada Islam.

    Kemudian, pada bagian ketiga dalam buku Husnul Muqshid, terdapat banyak dalil yang diungkapkan Imam as-Suyuthi. Sesi inilah yang secara khusus memuat pelbagai bantahan untuk mereka yang “anti-Maulid.” Umpamanya, Syekh Tajuddin Umar bin Ali Al-Lakhmi as-Sakandari atau yang lebih dikenal sebagai al-Fakihani. republika online/nor


    Oleh: Imam as-Suyuthi, memaparkan dalil-dalil perayaan Maulid Nabi.

    Subjects:

    Kolom
  • No Comment to " Bedah Argumen Maulid Nabi "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com