"Musuh-musuh kami harus berdoa kepada para prajurit kami agar mereka tidak membiarkan dunia terbakar nuklir," kata Medvedev dalam unggahan di Telegram, Minggu (30/7).
Medvedev bicara demikian kala memperingatkan situasi terburuk bagi Rusia apabila Ukraina sukses melancarkan serangan balasan.
Menurutnya, Kremlin kemungkinan bisa menggunakan nuklir karena tak menemukan solusi yang lebih baik dari itu.
"Bayangkan jika serangan musuh (Ukraina) bersama NATO sukses dan berakhir dengan mengambil alih tanah kita. Maka kami harus menggunakan senjata nuklir berdasarkan ketentuan Keputusan Presiden Rusia," ucap Medvedev.
Ini merupakan ke sekian kalinya Medvedev menyinggung soal ancaman nuklir terkait perang Rusia vs Ukraina.
Mantan presiden yang juga menjabat wakil ketua Dewan Keamanan Rusia itu pernah melontarkan hal serupa pada Januari, dengan mengatakan bahwa kekalahan Moskow dalam perang "bisa memicu perang nuklir."
"Kekalahan kekuatan nuklir dalam perang konvensional dapat memicu pecahnya perang nuklir. Kekuatan nuklir tidak pernah kalah dalam konflik besar di mana nasib mereka bergantung," ucap Medvedev dalam unggahan di Telegram pada Januari lalu, seperti dikutip Al Jazeera.
Awal Juli 2022, Medvedev juga menyerukan perang nuklir jika Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menghukum Rusia atas dugaan kejahatan di Ukraina.
"Gagasan untuk menghukum sebuah negara yang memiliki persenjataan nuklir terbesar tidak masuk akal," tulis dia di Telegram pada Juli 2022, seperti dikutip The Moskow Times.
Ia kemudian melanjutkan, "Dan berpotensi menciptakan ancaman bagi keberadaan umat manusia."
Medvedev juga pernah menyampaikan hal senada pada September 2022. Saat itu, ia mengatakan Rusia berhak menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayah yang dicaplok sepihak oleh Moskow, demikian dilaporkan CNN.
Dia juga menyampaikan bahwa dunia saat ini "sedang sakit dan sangat mungkin berada di ambang perang dunia baru" pada April lalu.
Menurut Medvedev, perang dunia baru seperti itu tidak bisa dihindari. Seiring dengan itu, dia menilai risiko konfrontasi nuklir tumbuh subur dan jauh lebih serius dibandingkan kekhawatiran akan perubahan iklim, demikian dilaporkan Reuters.
Pada Mei 2023, mantan orang nomor satu Rusia itu juga memperingatkan jika negara-negara Barat memasok Ukraina dengan senjata nuklir maka blok tersebut betul-betul meremehkan risiko perang nuklir.
Dia berujar Moskow akan melancarkan serangan duluan jika hal itu terjadi.
"Ada hukum perang yang tidak dapat diubah. Jika menyangkut senjata nuklir, harus ada serangan pendahuluan," ujarnya kala itu, seperti dikutip The Jerusalem Post. cnnindonesia/nor
No Comment to " Eks Presiden Dmitry Medvedev Koar-koar soal Rusia Ancam Nuklir Dunia "