KORANRIAU.co-Komandan polisi Tel Aviv, Ami Eshed, memutuskan mundur dari jabatan karena tak mau melakukan kekerasan terhadap para demonstran di Israel.
Diberitakan Reuters, Eshed enggan melanjutkan tugasnya lantaran ogah tercebur dalam intervensi politik yang dilakukan pemerintah terhadap pedemo.
Dalam sebuah pernyataan, Eshad menyebutkan dirinya tak bisa memenuhi ekspektasi dari "eselon menteri" yang menurutnya telah melanggar semua aturan dan secara terang-terangan ikut campur dalam pengambilan keputusan profesional.
"Saya bisa dengan mudah memenuhi harapan ini dengan menggunakan kekuatan yang tidak masuk akal yang [hanya] akan membuat penuh ruang gawat darurat Ichilov (rumah sakit Tel Aviv) di akhir setiap protes," kata Eshed seperti dikutip Reuters, Kamis (6/7).
"Untuk pertama kalinya dalam tiga dekade, saya menghadapi kenyataan absurd di mana saya bukan diminta untuk memastikan ketenangan dan ketertiban, melainkan sebaliknya," lanjut dia.
Eshed pada dasarnya tidak menyebutkan nama 'menteri' yang memintanya melakukan kekerasan terhadap pengunjuk rasa, yang sejak Januari terus melakukan demonstrasi menuntut perubahan dalam sistem peradilan.
Kendati begitu, merupakan rahasia umum bahwa Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir adalah pihak yang menginginkan tindakan keras terhadap para demonstran anti-pemerintah.
Tak lama setelah pengumuman mundur Eshed, ratusan warga langsung berunjuk rasa membawa bendera Israel dan meneriakkan "demokrasi". Mereka memblokir jalan raya utama di Tel Aviv, menyalakan api, dan berhadapan dengan polisi yang menunggang kuda.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan televisi, Ben-Gvir mengatakan bahwa keputusan Eshed untuk mundur telah menghancurkan peluangnya untuk diangkat sebagai kepala polisi. Dia menyebut Eshed sudah melewati batas yang berbahaya.
"Politik telah meresap ke jajaran paling senior di Israel dan seorang perwira berseragam telah menyerah terhadap politisi senior di sebelah kiri," kata dia.
Sejak ditunjuk sebagai menteri pengawas, Ben-Gvir memang sudah menyulut kekhawatiran bagi kaum liberal. Penunjukan Ben-Gvir dinilai bisa memengaruhi independensi polisi sebab dirinya terus mencari kekuasaan yang lebih besar atas kepolisian.
Setelah kembali bergabung dengan koalisi baru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Desember, kekhwatiran itu kian membuncah. Sejak itu, pemimpin partai Kekuatan Yahudi itu menegur polisi atas perlakuannya yang dinilai lembek terhadap pengunjuk rasa. cnnindonesia/nor
No Comment to " Tolak 'Gebuk' Para Pedemo Israel, Komandan Polisi Tel Aviv Mundur "