KORANRIAU.co,PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar menegaskan, jika sejak tahun 2020, provinisi ini tidak pernah terjadi bencana kabut asap.
"Alhamdulillah, sejak Tahun 2020 tidak ada lagi yang namanya bencana asap. Tentunya ini berkat kerjasama kita semua,"kata Syamsuar, Selasa (11/7/23).
Menurutnya, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Provinsi Riau tahun ini masuk dalam kategori kemarau kering. Karena itu dia berharap masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Dia menjelaskan, tahun ini sudah terjadi kebakaran di Kabupaten/kota yang ada di provinsi Riau. Diantaranya luas lahan terbakar di Kabupaten Bengkalis yakni 337.48 Hektar, Dumai 100,57 Hektar, Indragiri Hilir 47,57 hektar, Indragiri Hulu 24,80 hektar.
Selain itu, juga ada daerah Kampar dengan dengan luas yang terbakar 46,99 hektar, Meranti 12,75 hektar, Kuansing 2 hektar, Pelalawan 37.18 hektar, Rokan Hilir 135.5 hektar, Rokan Hulu 35,5 hektar, Siak 22,35 hektar dan Pekanbaru 18,5 hektar.
Sesuai data yang dihimpun maka total luas kebakaran hutan dan lahan yang ada di Provinsi Riau dari 1 Januari 2023 sd 10 Juli 2023 kurang lebih 821.08 Hektar.
"Dari data yang ada, semua kabupaten kota yang ada di Riau sudah merasakan kebakaran hutan dan lahan,"paparnya.
Masih katanya, harus menjadi perhatian bersama saat ini adalah bagaimana supaya situasi dan kondisi yang ada sekarang bisa terjaga dengan baik, mengingat tahun ini sudah masuk tahun politik.
Dia berharap, kepada pimpinan kecamatan bisa bekerja maksimal memberi penyuluhan kepada masyarakat. Sebagai upaya agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan yang hebat (bencana asap-red).
"Kita harus tetap jaga kondisi ini, karena karhutla membawa dampak buruk terhadap daerah kita. Baik dari segi ekonomi, kesehatan pendidikan dan sebagainya,"tuturnya.nor
No Comment to " Gubri Syamsuar: Sejak 2020, Riau Bebas Bencana Asap "