KORANRIAU.co-Gempa tektonik kembali mengguncang wilayah Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta pada Sabtu (1/7) pagi pukul 08.00 wib.
Berdasarkan monitoring BMKG, menunjukkan ada 44 gempa bumi susulan tersebut dengan magnitudo terbesar M4,2. Guncangan lebih rendah dibandingkan tadi malam, Jumat (30/6) sebesar M6,4.
BMKG pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, agar masyarakat tanggap untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tulis BMKG dalam keterangan resmi.
Sebelumnya, BMKG memastikan gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami. Meski demikian, dampaknya memang terasa di berbagai wilayah sekitar pulau Jawa.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Klaten, Ponorogo, Kebumen, Nganjuk, Cilacap dengan skala intensitas IV MMI, daerah Karangkangkates, Kediri, Kulon Progo, Wonogiri, Kota Yogyakarta, Sleman, Purworejo dengan skla intensitas III - IV MM.
Kemudian untuk daerah Madiun, Purbalingga, Purwokerto, Banjarnegara, Mojokerto, Demak, Pacitan, Gresik, Jepara, Blitar, Solo, Garut, Pangandaran dengan skala intensitas III MMI. Lalu, daerah Bandung, Lumajang, Ngawi, Trenggalek, Pacitan, Tulungagung, Blora, Indramayu dengan skala intensitas II - III MMI.
Selanjutnya di daerah Sumedang, Malang, Salatiga, Denpasar, Sidoarjo, Surabaya gempa bumi dirasakan dengan skala intensitas II MMI. Tapi semuanya tidak berpotensi tsunami. cnnindonesia/nor
No Comment to " Gempa Susulan Guncang Yogyakarta 44 Kali "