• AFoCo Korea Monev Proyek ke KPH Minas Tahura SSH

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Rabu, 14 Juni 2023
    A- A+

    Foto: Kepala UPT KPH Minas Tahura (Kiri) bersama AFoCO Secretariat Ms Jiyea Cha.



    KORANRIAU.co,PEKANBARU- Asian Forest Cooperation Organization (AFoCO) organisasi kehutanan yang berpusat di Busan, Republik Korea melakukan kunjungan ke Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH) Minas.



    Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Minas Taman Hutan Raya (Tahura) SSH Dr Matnuril SIP MSi mengatakan, kedatangan AfoCO ini dalam rangka monitoring dan evaluasi (Monev) proyek oragnisasi internasional itu.







    Hadir dalam Monev ini, Program Officer for Project Implementation & Monitoring AFoCO Secretariat Ms Jiyea Cha dan Ms Emily Lim, Kepala BPSILHK Kuok Priyo Kusumedi SHut MP dan perwakilan KHDTK Kepau Jaya.


    "Kedatangan AFoCo yang merupakan organisasi kehutanan dari Republik Korea ini, dalam rangka monitoring dan evaluasi,"kata Nuril, Rabu (14/6/23).


    Nuril menegaskan, Implementasi project AFoCO telah membantu pihaknya untuk bergerak maju kearah Solusi Inovatif. Terutama untuk Strategi Lanskap Keanekaragaman Hayati dan Perubahan Iklim untuk mendukung SDGs Indonesia di wilayah kerjanya.



    "Ini adalah program yang baik untuk kami, untuk terus meningkatkan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan yang kami kelola. Kami yakin, dengan peningkatan pemberdayaan, masyarakat akan mampu menemukan nilai penting kawasan hutan dari sisi dan cara yang tepat. Yang kita harapkan adalah, masyarakat bisa berpikir dan berorientasi ekonomi hijau, dan lanskep kawasan ini terus mengalami peningkatan tutupan hutan,"harapnya.



    Sementara Kepala BPSILHK Kuok Priyo Kusumedi menerangkan bahwa pada tahun 2016, melalui UU Nomor 16/2016, Indonesia telah meratifikasi Perjanjian Paris. Ini komitmen untuk mengurangi 29% emisi GRK tanpa syarat dan 41% bersyarat atau dengan dukungan keuangan dari mitra pendanaan pada tahun 2030.


    "Pada saat yang sama, negara bertujuan untuk memperkuat ekonomi dan pengentasan kemiskinan, sekaligus mengurangi emisi dari hutan, yang merupakan bagian terbesar dari komitmen nasional tersebut. Kebijakan iklim Indonesia mencakup aksi mitigasi dan adaptasi,"sebutnya.



    Lebih jauh Prayitno, pengelolaan hutan lestari dengan perbaikan tata kelola hutan dan peningkatan tutupan hutan akan memberikan peluang pengembangan ekowisata di kawasan hutan di Indonesia. Kawasan hutan di Indonesia telah didelineasi menjadi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).


    "KPH memiliki peran penting dalam pelaksanaan aksi mitigasi dan adaptasi untuk mencapai kontribusi sektor kehutanan terhadap target NDC nasional. Rencana aksi mitigasi dan adaptasi harus dituangkan dalam RPHJP dan RPHJM KPH; model bisnis yang selaras dengan RPHJP dan RPHJM akan mendukung KPH untuk mencapai target NDC dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim,"ungkapnya.


    Pada kesempatan itu Priyo mengungkapkan bahwa Tujuan Project AFoCO adalah, menetapkan informasi dasar dengan memetakan kondisi biofisik (spasial-temporal), sosial ekonomi yang ada (sebelum dan sesudah proyek), dan potensi sumber daya alam yang ada di tiga lokasi studi pada awal proyek.

    "Memfasilitasi penyusunan rencana bisnis Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di tiga lokasi studi.  Mendukung pengembangan demplot minimal 10 ha di setiap lokasi studi untuk peningkatan stok karbon di KPH atau kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK),"jelasnya.


    Terakhir paparnya, untuk mentransfer teknik dan meningkatkan kesadaran pembentukan model proyek kepada pemangku kepentingan yang relevan melalui sintesis pengetahuan dan pengalaman, rekomendasi tentang praktik kebijakan dan diseminasi output proyek.



    Priyo mengakui, jika KPH Minas Tahura dan KHDTK Kepau Jaya merupakan pilot site proyek yang mewakili ekosistem gambut. Kunjungan Sekretariat AFoCO Korea dalam rangka memantau kemajuan proyek sekaligus memperoleh gambaran pelaksanaannya.


    "Proyek AFoCO telah menghasilkan banyak output antara lain, peningkatan kapasitas staf KPH se Provinsi Riau dalam aplikasi GIS untuk Indonesia’s Folu Net Sink 2030. Penghitungan karbon hutan, serta peningkatan kapasitas kelompok masyarakat dalam digital marketing produk madu, dan penerapan SNI Madu.rls/nor
  • No Comment to " AFoCo Korea Monev Proyek ke KPH Minas Tahura SSH "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com yLx3F0.jpg