KORANRIAU.co-Komedian China, Li Haoshi, dipaksa meminta maaf usai bercanda soal militer saat tampil di Teater Century, Beijing, pada pekan lalu.
Candaan Li memicu kemarahan pihak berwenang dan penyelidikan resmi terhadap perusahaan yang mewakili karena dianggap menyinggung Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
"[Saya] menyesal telah menggunakan analogi yang sangat tidak cocok dan menyebabkan kesan dan asosiasi yang buruk bagi penonton," kata Li di media sosial, seperti dikutip CNN.
Ia kemudian berujar, "Saya akan mengambil semua tanggung jawab dan membatalkan semua penampilan saya untuk merefleksikan dan mendidik kembali diri sendiri."
Pada Senin (15/5), Badan Penegakan Hukum Budaya Beijing meluncurkan penyelidikan ke perusahaan yang mewakili Li, Media Budaya Xiaguo Shanghai.
Badan tersebut menilai lelucon Li tak pantas dan meminta komedian itu untuk meminta maaf.
"Kami telah menangguhkan pekerjaan dia tanpa batas waktu. Itu akan meningkatkan pendidikan dan pelatihan para aktor untuk menjaga ketertiban di industri," demikian pernyataan badan di China itu.
Li menarik perhatian pihak berwenang usai menggunakan frasa terkait Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dalam menceritakan dua anjing liar yang diadopsi sejak pindah ke Shanghai.
Dia lalu menjelaskan, suatu hari kedua anjing itu mengejar seekor tupai. Ini mengingatkan dia kepada delapan kata.
"Gaya kerja yang bagus, mampu memenangkan pertempuran," kata dia sembari membalik slogan terkenal yang merujuk PLA.
Berdasarkan audio yang terdengar, lelucon Li mengundang tawa bagi penonton, tapi juga memunculkan kegelisahan bagi salah satu penonton.
Penonton yang gelisah itu menilai lelucon Li tak pantas.
Pertentangan ini memicu perdebatan sengit di media sosial China apakah Li memang lucu atau tidak sopan. Perdebatan ini lalu menarik perhatian pihak berwenang yang tak senang.
Ungkapan semacam itu pertama terdengar di telinga publik pada 2013. Ketika itu, Presiden China yang juga ketua komite militer Xi Jinping menetapkan daftar kualitas tentara.
Hari-hari setelah itu, frasa tersebut diulang di berbagai acara resmi.
China memberlakukan sensor ketat terhadap isu-isu yang dianggap sensitif dari soal perempuan hingga kritik terhadap Partai Komunis di semua platform.
Media pemerintah China, People's Daily, melaporkan bahkan komedian harus menghormati batasan dalam melontarkan lelucon.
cnnindonesia.com/nor
No Comment to " Komedian China Dipaksa Minta Maaf usai Guyon soal Militer "