KORANRIAU.co,PEKANBARU- Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menghadiri Seremonial Social Movement Semesta Mencegah Stunting di Gedung Daerah Balai Serindit, Rabu (31/5/2023).
Kegiatan Seremonial Social Movement Semesta Mencegah Stunting ini ditaja oleh Tribun Network yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Riau dan BKKBN Provinsi Riau dengan mengkampanyekan program "CukupDuaTelur".
Sejak ditetapkanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, persoalan stunting menjadi tanggungjawab bersama, peranan percepatan penurunan stunting tidak sekedar pada ranah urusan pemerintah pusat maupun daerah saja namun bisa melibatkan banyak pihak, satu diantaranya seperti yang dilakukan Tribun Network (Seremonial Social Movement Semesta Mencegah Stunting).
Untuk mensukseskan program "CukupDuaTelur", Tribun Network bersama mitra terkait akan memberikan telur kepada masyarakat yang terindikasi stunting di Kota Pekanbaru selama 3 bulan, dengan harapan stunting di Kota Pekanbaru bisa berkurang. Apalagi angka stunting di Kota Madani mengalami kenaikan sebanyak 5,4 persen (11,4 persen dan 16,8 persen 2022).
Menariknya, Gubernur Syamsuar meminta program "CukupDuaTelur" yang diberikan selama 3 bulan diperpanjang menjadi 6 bulan, sehingga semakin banyak anak stunting bisa tertolong.
"Ditambah lagi 3 bulan, jadi 6 bulan saja, semoga anak stunting di Kota Pekanbaru dapat tertolong," ujar Gubri.
Telur merupakan sumber protein hewani yang mengandung asam amino esensial lengkap dan vitamin yang bermanfaat untuk pertumbuhan anak. Itulah sebab program "CukupDuaTelur" dikucurkan untuk mencegah stunting.
Program "CukupDuaTelur" menurut Gubernur Syamsuar adalah bentuk upaya atau ikhtiar Pemerintah Provinsi Riau dan mitra terkait untuk menurunkan angka stunting di Provinsi Riau.
"Semoga dengan adanya ikhtiar ini dapat menurunkan angka stunting baik yang ada di Kota Pekanbaru maupun daerah yang ada di Riau. Optimis kita (angka stunting Riau turun jadi 14 persen 2024)," pungkas Gubernur Syamsuar.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Provinsi Riau adalah 17 persen, lebih baik dibanding tahun 2021 sebesar 22,3 persen.rls/nor
No Comment to " Gubri Syamsuar Harap Angka Stunting Menurun "