KORANRIAU.co-Seorang mahasiswa di Sudan asal Jember, Jawa Timur, Athieva Ramza Zuhaira bercerita setiap harimya ia selalu berhadapan dengan situasi ketegangan konflik yang terjadi di negara tersebut.
Suara desing peluru selalu mereka dengar. Athieva dan para pengungsi lain mengaku ketakutan. Mereka bahkan sampai tak bisa menikmati makan karena persediaan terbatas.
"Satu nampan yang dibagi rata untuk 76 orang selama berada di Asrama," kata Athieva saat sampai di Surabaya, Minggu (30/4).
Saat ini, Athieva bersama 21 penyintas Sudan asal Jatim sudah tiba di Asrama Haji setelah dievakuasi oleh Kementerian Luar Negeri RI.
Sebelumnya sebanyak 385 WNI telah mendarat di Indonesia sekitar pukul 05.46 WIB pada Jumat (28/4) kemarin.
Setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, para penyintas Sudan asal Jatim itu diinapkan sementara di Badan Penghubung Daerah Jatim di Jalan Pasuruan, Menteng, Jakarta.
"Allhamdulillah KBRI mengambil langkah untuk para perempuan khususnya Ibu dan anak untuk dilakukan evakuasi secara bertahap. Terima kasih juga kepada Pemprov Jatim khususnya Ibu Gubernur atas semua fasilitas yang sudah diberikan kepada kami," kata Athieva.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyiapkan menu spesial bagi warga Jatim untuk sarapan pagi tadi. Yaitu ketupat opor lengkap dengan lepet yang menjadi hidangan di momen lebaran.
"Mari silakan, ambil lagi, saya yakin di Sudan tidak ada ketupat, opor berkuah santan ataupun lepet seperti di Indonesia. Semoga semua sehat dan segera berkumpul dengan keluarga," ucap Khofifah.
Setelah dijamu Gubernur, para penyintas akan melanjutkan perjalanan menuju kabupaten/kota asal masing-masing yang meliputi Banyuwangi, Bondowoso, Gresik, Jember, Lamongan, Lumajang, Madiun, Malang, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo dan Surabaya.
Khofifah menegaskan bahwa Pemprov Jatim akan memfasilitasi penjemputan warganya yang dievakuasi dari Sudan untuk diantar ke daerah asalnya.
"Kita menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh tim yang bertugas membantu kelancaran evakuasi ini khususnya TNI dan Kemenlu RI. Pastikan mereka dalam keadaan tenang, pulang dalam keadaan sehat," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono menyampaikan bahwa hari ini akan tiba 363 orang penyintas Sudan. Yang mana 31 di antaranya berasal dari Jatim.
"Kloter kedua ini akan lebih dulu didata di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur," tutur Adhy.cnnindonesia/nor
No Comment to " Cerita WNI Dievakuasi dari Sudan, Makan Satu Nampan untuk 76 Orang "