KORANRIAU.co-Uji coba rudal balistik antar benua yang dilakukan Korea Utara (Korut) mendapat kecaman dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada Jumat (17/3).
Menurut Guterres, uji rudal balistik antarbenua Korea Utara merupakan pelanggaran resolusi yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB. Lewat juru bicaranya, Guterres menyatakan desakan terhadap Korut untuk menghentikan kegiatannya.
Dia menekankan, aksi uji rudal balistik merupakan kegiatan mengganggu dan Korut diminta sepenuhnya patuh kepada kewajiban internasional di bawah resolusi Dewan Keamanan yang relevan.
Kim Jong Un Kembali Pamer Putri Pantau Uji Coba Rudal Antarbenua
Selain itu, Guterres meminta Pyongyang untuk memulai kembali dialog menuju perdamaian abadi dan denuklirisasi Semenanjung Korea yang menyeluruh dan terverifikasi.
Korut menggelar uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) hanya beberapa jam sebelum KTT antara Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Tokyo, Jepang.
Akibat aksi uji rudal balistik antarbenua tersebut, proyektilnya jatuh ke wilayah perairan Jepang. Tindakan ini langsung mendapat respons kritik lewat pernyataan bersama dari sejumlah pihak seperti Albania, Amerika Serikat, Korsel, Albania, dan tentu saja Jepang.
Atas nama keempat negara, Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield membacakan pernyataan bersama tersebut, yang menegaskan bahwa pengembangan senjata pemusnah massal Pyongyang 'didukung' banyaknya pelanggaran hak asasi manusia.
"Penggunaan tenaga kerja paksa dan dieksploitasi, baik di dalam maupun luar negeri, mendukung program yang melanggar hukum dan mengancam ini," kata pernyataan itu.
Pernyataan tersebut juga menyebut bahwa krisis ekonomi yang dialami Korut, sebagian disebabkan karena negara itu lebih fokus terhadap program nuklir dan rudal balistik. cnnindonesia/nor
No Comment to " Proyektil Rudal Balistik Korut Jatuh di Laut Jepang, Sekjen PBB Geram "