KORANRIAU.co-Aktivis Lieus Sungkharisma meninggal dunia karena sakit jantung. Ia mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten pada Selasa (24/1) sekitar pukul 21.00 WIB.
Kabar duka tersebut dikonfirmasi Ketua GP Mania Immanuel Ebenezer atau Noel yang mendapatkan informasi dari pihak keluarga. Lieus merupakan aktivis yang tercatat pernah memberikan dukungan pada Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto di dua pagelaran pemilihan presiden (pilpres) berbeda.
Pria kelahiran Cianjur pada 11 Oktober 1959 itu mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) di Pilpres 2014, kemudian berbelok mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno saat Piplres 2019. Kala itu, Lieus dipercaya menjadi juru kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Lieus tercatat pernah berkecimpung memimpin sejumlah organisasi antara lain menjadi Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) pada 1986-1991, dan Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi) pada 1985.
Lieus tercatat pernah berkecimpung memimpin sejumlah organisasi antara lain menjadi Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) pada 1986-1991, dan Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi) pada 1985.
Kemudian, Lieus juga pernah tercatat menjadi Ketua Perhimpunan Pengusaha Tionghoa DKI Jakarta, Ketua di DPP Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI), Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Ketua Umum Multi Culture Society, serta Wakil Presiden The World Peace Committee.
Lieus pernah tersandung kasus makar di tengah kontestasi Pilpres 2019 silam. Namun, penangguhan penahanan Lieus yang sudah menjadi tersangka waktu itu akhirnya ditangguhkan pihak kepolisian setelah mendapatkan jaminan dari politikus Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Ucapan duka cita pun mengalir dari sejumlah pihak. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Lewat cuitan di media sosial, Fadli menyampaikan rasa duka sekaligus mengenang perkenalannya dengan mendiang Lieus.
"Sungguh sedih dan merasa kehilangan. Saya mengenalnya sejak 1992, ketika almarhum menjadi Ketum Gemabudhi. RIP Bro Lieus," tulis Fadli.
Dalam cuitan yang sama, Fadli juga mengenang sosok sang aktivis ketika masih hidup.
"Selamat jalan Bro Lieus Sungkharisma, aktivis yang berani bicara dan bersikap."cnnindonesia/nor
No Comment to " Rekam Jejak Lieus Sungkharisma, Pendukung Jokowi dan Prabowo "