KORANRIAU.co,PEKANBARU- Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kerap mendapatkan tantangan tersendiri bagi petugas di lapangan. Terlebih lagi, area atau lokasi kebakaran yang belum dipahami petugas.
Untuk mengantisipasinya, saat ini telah diluncurkan aplikasi Informasi Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan Riau (SIPAKAR) Tahun 2022. Aplikasi SIPAKAR ini dinilai mampu membantu mobilisasi petugas pemadaman Karhutla di lapangan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi M Edy Afrizal mengatakan, upaya yang dilakukan untuk menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan di antaranya adalah dengan melakukan patroli. Kemudian, groundcheck hotspot dan pemadaman area yang terbakar.
"Kendala dalam melakukan groundcheck hotspot dan patroli di antaranya adalah lokasi kebakaran yang dilaporkan adalah hanya berupa nama desa,
kecamatan dan kabupaten/kota. Bagi yang tidak familiar akan desa dimaksud, akan sulit membayangkan di mana lokasi persisnya di peta,"kata Edy usai membuka Pelatihan Penggunaan SIPAKAR Tahun 2022, Selasa (15/11/22).
Edy menambahkan, selain nama desa informasi koordinat lokasi juga hanya berupa angka-angka. Sayangnya, apabila terjadi kesalahan pengetikan dalam pelaporan, maka lokasi yang diplotkan akan bergeser jauh dengan lokasi riil di lapangan.
Tidak hanya itu lanjut Edy, ada juga kejadian bahwa angka-angka yang ditulis atau diketikkan dalam laporan sudah benar, tetapi salah dalam format. Seharusnya, format derajat tapi diplotkan ke format derajat menit, maka lokasi yang dimaksud juga akan bergeser.
"Maka tidak dipungkiri, untuk menyusun suatu operasi, suatu strategi, tindakan dan lain sebagainya, maka diperlukan pemahaman atau informasi terkait medan atau area yang hendak ditangani yang digambarkan/dituangkan ke dalam peta. Sumber daya yang mendukung, tantangan maupun ancaman seperti posisi pasukan pemadam, lokasi terbakar, situasi/intensitas kebakaran, lahan gambut atau mineral tergambarkan dengan presisi di dalam Peta Operasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau,"ulas Edy.
Untuk mengatasi permasalahan dan tantangan di atas paparnya, maka dikembangkanlah aplikasi SIPAKAR. Penggunaan aplikasi ini cukup dengan memotret menggunakan handphone android. Kemudian mengunggah foto dimaksud ke aplikasi SIPAKAR.
"Maka lokasi pengambilan gambar secara otomatis akan terplotkan ke peta digital, tanpa harus menuliskan koordinatnya. Kemudian lokasi dapat dioverlay dengan peta-peta lainnya sehingga diperoleh hasil yang lebih informatif, terhadap lingkungan di sekitar obyek foto yang diambil,"terangnya di hadapan 13 Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Riau.
Pada kesempatan itu, Edy juga mengingatkan bahwa kebakaran hutan dan lahan merupakan bencana yang harus ditangani oleh banyak pihak. Informasi harus terdistribusi kepada para pihak dengan baik sehingga dapat ditindaklanjuti sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
"Stakeholder dapat menerima informasi dan berkontribusi dalam menyebarkan informasi melalui Aplikasi SIPAKAR yang berbasis android dan web base. Untuk itu dilaksanakan pelatihan penggunaan aplikasi SIPAKAR sehingga dapat saling menerima dan berbagi informasi terkait pengendalian Karhutla,"tutupnya.nor
No Comment to " Pentingnya Aplikasi SIPAKAR bagi Petugas Karhutla di Riau "