KORANRIAU.co,PEKANBARU- Pengurus Pondok Pesantren Takasus Quran Ar-Royan menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban Muhamad Hafizh, santri yang tewas setelah dihukum bagian kesantrian berendam di kolam ikan.
Permintaan maaf itu disampaikan salah seorang pengasuh pondok Asperi, saat kunjungan anggota DPR-RI Achmad dan jajaran Kanwil Kemenag Riau kemarin.
"Dari keluarga besar Takasus Tahfiz Quran, tidak menyangka atas kejadian ini. Ini takdir Allah, kami keluarga besar pondok ini minta maaf kepada keluarga, terkhusus orang tua. Ini termasuk kelalaian kami. Kami mohon maaf, dan kepada Allah kami minta ampun,"kata Asperi.
Asperi menceritakan, awalnya korban Muhamad Hafizh dan tiga orang rekannya keluar asrama tanpa izin pada hari Sabtu tanggal 22 Oktober 2022. Mereka baru kembali pada hari Minggu dini hari sekitar pukul 3.45 WiB.
Saat kembali ke asrama, korban dan ketiga rekannya tersebut dipergoki Pengasuh Bagian Kesiswaan dan kemudian menghukum merendam di kolam ikan tersebut.
"Jadi berendam di kolam itu tidak dipaksa. Keempat santri itu masuk ke kolam, basahkan kepala, kemudian keluar dan mandi. Apalagi kolam itu tidak asing bagi kami dan semua Santri itu pandai berenang termasuk almarhum," jelasnnya.
Asperi menjelaskan, salah satu teman korban yang saat itu dihukum melihat korban menarik nafas panjang. Saat menyelam di kolam tersebut, kemudian merasakan ada hentakan kaki korban seolah korban ingin masuk ke dalam lorong bawah asrama yang posisinya menyatu dengan kolam.
"Kemungkinan besar almarhum ini terjebak di bawah, karena bangunan asrama ini berdiri di atas kolam, jadi di bawah itu ada lorong yang dipenuhi kayu corocok, hentakan kaki itu mungkin upaya korban memaksakan diri naik ke atas namun tak berhasil," ujarnya.
Asperi mengaku hukuman berendam di kolam ikan kepada santri yang tidak disiplin ini baru kali ini dilakukan. Tak ada niat, khususnya tersangka LS, untuk melakukan kekerasan kepada korban, melainkan hanya sebatas hukuman agar santri lebih disiplin.
"Saya mewakili pondok Takasus Qur'an Ar-Royan berharap ada keringanan hukuman bagi rekan kami LS, karena beliau itu memiliki tanggungan 5 orang anak dan istrinya lagi hamil," ujarnya.ck/nor
No Comment to " Ngaku Lalai, Pengurus Ponpes di Rohul yang Hukum Santrinya hingga Tewas Minta Maaf "