KORANRIAU.co,TELUKKUANTAN – Suasana Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Senin 3 Oktober 2022 terlihat penuh dihadiri seratusan wartawan, tak terkecuali juga sebanyak 25 Kepala Puskesmas dari berbagai kecamatan se-Rantau Kuantan dan pejabat lainnya dari Pemerintah Provinsi Riau.
Kehadiran para undangan dalam rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Kuansing ke-23 yang jatuh pada 12 Oktober ini sekaligus momentum peluncuran aplikasi Aku-SIgap bersamaan dimulainya sistem penyelenggara BLUD (Badan Layanan Usaha Daerah) di 25 UPTD Kesehatan di Kabupaten Kuansing.
Antusiasme para undangan mendengarkan pemaparan program transformasi pelayanan kesehatan oleh Plt Bupati Kuansing Drs H Suhardiman Amby AK MM terlihat jelas. Terutama para Kepala Puskesmas sebagai ujung tombak pelaksanaan di masing masing UPTD Kesehatan mereka mengabdi.
Suhardiman Amby dengan gamblang menjelaskan bagaimana langkah awal upaya percepatan peningkatan pelayanan di bidang medis yang telah dimulai Pemda sejak tahun 2017 lalu. Seiring waktu berjalan, upaya peningkatan sarana dan prasarana pendukung di setiap Puskesmas terus dibenahi hingga tahun 2022.
Disebutkannya, upaya ini sebagaimana amanah pemerintah pusat yang menyebutkan Puskesmas harus berbentuk BLUD, di mana BPJS Kesehatan nantinya akan melakukan transfer dana ke Puskesmas yang dapat diakui sebagai pendapatan Puskesmas yang sering disebut dana kapitasi BPJS. Melalui sistem ini, ia yakin akan lebih menjamin mutu palayanan kesehatan kepada masyarakat.
Bak Gayung Bersambut, Kabupaten Kuansing di bawah kepemimpinannya merespon program peningkatan mutu layanan kesehatan masyarakat dari kepemimpinan sebelumnya.
Tepat di momen peringatan HUT Kabupaten Kuansing ke-23 inilah menjadi tonggak sejarah peningkatan mutu kesehatan masyarakat Kuansing dimulai. Hal ini sebagaimana Tema yang diusung pada milad kali ini, menuju "Kuansing hebat, ekonomi kuat".
Sebelumnya, keterbatasan sarana dan prasarana medis pada 25 Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Kuansing menjadi salah satu persoalan. Termasuk diantaranya persoalan jarak tempuh dengan medan yang tak merata bagusnya menuju ibukota kabupaten yang menyulitkan masyarakat saat berobat pada tahap rujukan ke RSUD Teluk Kuantan.
Namun, seiring perkembangan usia dan berbagai problematika yang muncul, upaya menggesa percepatan peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat mampu direalisasikan PLT Bupati Kuansing yang pernah dua periode sebagai anggota DPRD Riau tersebut.
Berbagai strategi mencapai harapan itu, Pemkab Kuansing melalui Dinas Kesehatan (Diskes) melakukan terobosan baru dengan meluncurkan aplikasi AKU-SIGAP (sehat inovatif siaga dan pelayanan prima).
Pentingnya pengamanan bidang kesehatan masyarakat bagi bupati tak terlepas guna menggapai Tema HUT Kuansing "Kuansing hebat, ekonomi kuat". Dan melalui aplikasi Aku-SIgap inilah cara mewujudkan universal health coverage (UHC) di Kuansing.
"Mendukung program itu, tentu saja dengan kesiapan pagu anggaran yang cukup sesuai dengan Undang-undang yang berlaku," ujar Suhardiman pula.
Setakat ini, hal penting pencapaian target yang telah dan terus digesa yakni pembangunan sarana serta kelengkapan bidang medis. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima, harus didukung pula dengan sumber daya yang mumpuni.
Menuju harapan itu, pemkab melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi untuk mencetak SDM Kuansing yang tangguh.
Langkah awal, saat ini sudah 10 orang mahasiswa Kuansing dikirim ke Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Dan bahkan tahun berikutnya direncanakan kerjasama dengan UGM dan UI yang semuanya dibiayai pemerintah daerah. Mahasiswa Kuansing yang disekolahkan ini, nantinya harus mengabdi ke Kabupaten Kuansing.
Bila program ini berjalan, diharapkan pada tahun 2027 Kuansing sudah punya sumber daya manusia di bidang kesehatan yang handal.
Sehingga, dengan demikian Kabupaten Kuansing terdepan dalam bidang kesehatan dan terdepan dalam pelayanan kesehatan.
"Semua ini dengan tekad Kuansing terdepan dalam dunia kesehatan dan pelayanan kesehatan. Saya tak mau lagi mendengar ada keluhan masyarakat yang belum terlayani di bidang kesehatan," ucap Plt Bupati Kuansing Drs H Suhardiman Amby AK MM sembari mempertegas niatnya, Program ini Dari Kuansing untuk Kuansing, Dari Kuansing untuk Riau dan Dari Kuansing untuk Indonesia.
Langkah strategis yang ditempuh Plt Bupati Kuansing Drs H Suhardiman Amby AK MM ini semakin diyakini terlaksana mengingat dirinya yang pernah dua periode menjadi wakil rakyat di DPRD Provinsi Riau yang cukup mengerti terkait anggaran. Tentu saja sesuai dengan peraturan perundangan berlaku dan tidak bablas melanggar rambu-rambu hukum.
"Jangan pernah berhenti melayani masyarakat, itu penekanan saya pada semua jajaran di OPD Kabupaten Kuansing," pesan Suhardiman pula.
Kabupaten Kuansing adalah kabupaten yang sangat peduli pada masyarakatnya, khususnya bidang kesehatan. "Jangan sampai ada masyarakat yang mengeluh memikirkan biaya berobat, kecuali jika malas berobat," pungkasnya.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kuansing terus bersinergi dalam mewujudkan visi dan misi Dinas Kesehatan. "Kami minta Puskesmas di Kabupaten Kuansing ini untuk bisa buka 24 jam. Sehingga masyarakat tidak hanya mengharapkan praktek klinik swasta saja. Karena tidak semuanya masyarakat mampu saat mendadak sakit," ulas bupati.
Potensi potensi yang ada nantinya diharapkan dapat menunjang bidang kesehatan. Intinya, antara kekuatan pemerintah dengan dunia usaha nantinya akan terkoneksi dengan tujuan target Pemda. Hal ini sesuai dengan niat pemda, kalau Kuansing ingin ada perubahan dan perbaikan, khususnya kesehatan masyarakat.
Capaian maksimal yang diharapkan Plt Bupati Kuansing Drs H Suhardiman Amby AK MM nantinya, pelayanan kesehatan di Puskesmas yang ada di Kuansing mampu paripurna. Kedepannya, layanan akan beroperasi sesuai diprogramkan kedepan, "Masuk 10, Keluar 10". Artinya setiap pasien yang datang berobat akan terlayani dan kembali pulang sehat.
Mendengar paparan Plt Bupati Kuansing Drs H Suhardiman Amby AK MM ini, semua kalangan UPTD Puskesmas yang hadir pun bertekad menyiapkan semua persyaratan menuju BLUD.
Mereka akan ditunjang dengan aplikasi Aku-SIGAP untuk memudahkan pelayanan kesehatan yang prima mewujudkan universal health coverage (UHC) di Kuansing.
Pasca momentum mulai aktifnya BLUD di setiap UPTD, masyarakatpun sudah bisa menyampaikan keluhan kesehatannya yang langsung mendapatkan tanggapan di aplikasi ini dokter yang mereka tuju.
Karena itu pula, untuk mencapai UHC, Kuansing butuh pencapaian 95 persen yang masuk dalam jaminan kesehatan nasional (JKN). Namun saat ini yang baru mencapai 80,70 persen harus segera ditingkatkan.
Suhardiman Amby pun berharap setelah berstatus BLUD nanti, setiap Puskemas bisa lebih berkreasi dan inovasif untuk memberikan pelayan prima kepada masyarakat. Dia pun sudah mengintruksi kepada jajarannya untuk memenuhi kuota BPJS yang ditanggung pemerintah segera terpenuhi, agar Kuansing bisa masuk kategori Jaminan Kesehatan Semesta dari BPJS Kesehatan.
"Semoga 2023 Kuansing termasuk kabupaten yang menerima Jaminan Kesehatan Semesta, sehingga BPJS bisa melayani masyarakat Kuansing dengan cepat dan dimana saja," pintanya.
Program besar yang ditempuh Plt Bupati Kuansing Drs H Suhardiman Amby AK MM tentu saja mendapat apresiasi Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau Zainal Arifin. Karena, meski dalam kondisi keterbatasan anggaran dan menghadapi kondisi pandemi Covid-19 beberapa tahun sebelumnya, namun dapat bangkit menyetarakan diri dengan kabupaten kota lainnya di Provinsi Riau.
Sampai saat ini diakuinya memang ada beberapa kabupaten yang belum menerapkan BLUD, namun hal itu bukan menjadi kendala bagi Kuansing. Sehingga diharapkan pada tahun 2023 mendatang di Provinsi Riau sudah dapat dengan segera menerapkan e-BLUD.
Apalagi dilengkapi dengan aplikasi Aku-Sigap, Diskes Riau yakin Kuansing bisa segera mencapai UHC. "Ini suatu hal yang luar biasa. Dalam waktu singkat, Kuansing bisa berubah di bidang kesehatan," tandasnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kuansing, Jafrinaldi mengatakan, AKU-SIGAP sendiri merupakan implementasi dari visi dan misi Bupati Kuansing menjadikan "Kuansing Negeri Bermarwah". Aplikasi ini diciptakan oleh anak negeri untuk meminimalisir persoalan-persoalan terkait pelayanan kesehatan.
"Walaupun ini bukan satu-satunya solusi, paling tidak persoalan kesehatan sudah kita cluster mulai dari sekarang," kata Jafrinaldi saat acara peluncuran AKU-SIGAP.
Pemahaman yang disampaikan PLT Bupati Kuansing ini seakan penyemangat bagi para Kepala Puskesmas. Mereka merasa yakin untuk bisa melaksanakan arahan tersebut.
Seperti halnya disampaikan kepala Puskesmas Geringging Baru, Kecamatan Sentajo Raya, Kuansing, Dwiyono Datrianto.
Dirinya yang telah mengabdi sejak 2018 di Puskesmas tersebut, mengaku sangat bersyukur beralihnya ke sistem BLUD. Karena dengan demikian, Puskesmas akan lebih banyak bisa berinovasi untuk melayani masyarakat yang berobat.
Sebelumnya, berbagai kendala dihadapinya, seperti ketika obat-obatan habis, ataupun ambulance rusak. Dulu jajarannya di Puskesmas Sentajo harus menunggu anggaran yang diluncurkan dalam APBD Perubahan atau APBD tahun selanjutnya.
"Dengan diluncurkannya aplikasi Aku-Sigap ini, kita akan lebih fleksibel dalam mengelola keuangan, dan bisa mengatasi persoalan media yang muncul,” harap Dwiyono sembari mengingat Tema diusung, “Kuansing hebat, ekonomi kuat’..
Sikap optimisme Plt Bupati Kuansing Drs H Suhardiman Amby AK MM, Kadis Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kuansing, Jafrinaldi serta seluruh Kepala UPTD terangkum di penghujung acara dalam balutan sesi foto bersama seluruh peserta.ridwan
No Comment to " Melalui BLUD Menuju Transformasi Pelayanan Kesehatan Kuansing Mumpuni "