KORANRIAU.co-Korea Utara dikenal sebagai salah satu negara ketat dan tertutup. Beberapa kebijakan pemimpin Korut, Kim Jong Un, bahkan membuat warganya bingung.
Salah satunya kebijakan Korut mengenai kelas Undang-undang Nuklir. Warga menilai kebijakan itu hanya membuang waktu karena wajib dihadiri selama sepekan penuh.
Baru-baru ini, warga Korut juga mengkritik aksi Kim Jong Un yang tak henti-hentinya menguji coba rudal balistik. Warga mengaku tak paham dengan pemerintah yang seakan tidak peduli dengan kondisi ekonomi negara.
Warga bahkan dikabarkan mulai masa bodoh dengan kebijakan Kim Jong Un terkait rudal balistik tersebut. Warga kini tak lagi tertarik dengan tindakan pemimpin mereka yang kerap menuai kecaman global.
Apa saja kebijakan Kim Jong Un yang kerap dikritik warga?
1. Kotak Aduan Basmi Korupsi
Kotak aduan warga terkait korupsi di Korea Utara menjadi salah satu kebijakan aneh bagi warga Korut. Kim Jong Un diketahui berupaya memberantas korupsi dengan menempatkan kotak saran untuk warga.
Namun, mereka yang ingin mengadu diwajibkan menulis identitas diri. Aturan itu pun membuat warga ogah melaporkan kasus kecurangan mengingat nama mereka bakal terungkap.
Kebijakan itu juga dinilai warga bahwa pemerintah Korut tak benar-benar berniat mengakhiri korupsi. Warga menganggap kotak laporan tersebut lebih hanya untuk pertunjukan saja.
2. Hambatan Gugat Cerai
Sulitnya memproses gugatan cerai di Korea Utara juga menjadi salah satu tindakan pemerintah yang kerap mendapat keluhan warga.
Warga Korut diketahui tak bisa mengurus surat cerai di pengadilan dengan mudah. Mereka harus mengantre bertahun-tahun karena pemerintah menghambat prosesnya lantaran menganggap perpisahan sebagai sikap anti-sosialis.
3. Pasukan Khusus Buru Warga Colong Gandum
Kebijakan pemerintah Korea Utara membentuk pasukan khusus untuk memburu warga yang mencuri gandum di tengah krisis ekonomi mendapat protes keras. Pasalnya, mereka yang ditangkap tidak hanya yang membawa gandum curian, tetapi juga warga yang membawa gandum legal.
Salah seorang warga Kota Tokchon yang ditangkap karena membawa gandum legal mengaku marah dengan petugas patroli yang menangkapnya. Hal itu lantaran ia diminta kembali ke daerah sebelumnya untuk mengonfirmasi bahwa gandum yang ia bawa betul-betul miliknya.
"Saya sangat marah ketika mereka menyuruh itu," ucapnya.
4. Kelas UU Nuklir
Kewajiban Korea Utara memaksa warga mengikuti kelas Undang-undang Nuklir selama sepekan faktanya mengundang keresahan warga. Masyarakat Korut menilai kewajiban tersebut hanya membuang-buang waktu.
Apalagi, kini warga tak lagi peduli dengan persoalan nuklir yang kerap dibahas negara itu. Mereka lebih memikirkan masalah ekonomi negara yang terus mencekik.
"Para warga saat ini sadar betul bahwa pembangunan dan pemilikan senjata nuklir sama sekali tak membantu kehidupan mereka. Dengan demikian kelas itu amat membuang waktu," kata seorang warga.
"Mereka menuduh pemerintah sebagai paranoid, selalu membuat kesan bahwa AS benar-benar akan menyerang kami," tuturnya lagi.
5. Peluncuran Rudal Balistik
Peluncuran rudal balistik pada 25 September lalu mendapat reaksi negatif dari warga. Masyarakat mengaku tak mengerti dengan pemerintah yang tak bosan meluncurkan rudal. Padahal, peluncuran rudal menurut mereka tak bisa menolong kehidupan masyarakat.
"Merespons peluncuran rudal pada 25 September, kebanyakan warga mengkritik pemerintah, mengatakan mereka tak mengerti kenapa pemerintah terus meluncurkan rudal mengingat tindakan itu tak menolong kehidupan masyarakat dan hanya mempersulit ekonomi," kata seorang warga dari Provinsi Hamgyong Utara kepada Radio Free Asia.
Warga juga mengaku tak lagi tertarik dengan topik rudal yang kelewat sering dilakukan Kim Jong Un. Mereka justru ingin agar pemerintah lebih memperhatikan ekonomi negara.cnnindonesia/nor
No Comment to " Kebijakan Aneh Kim Jong Un yang Bikin Warga Korut Bingung "