KORANRIAU.co-PROF Azyumardi Azra telah meninggalkan dunia fana. Saya kehilangan seorang sahabat sekaligus guru besar seni dan ilmu menulis serta toleransi antar umat beragama yang saya kagumi, hormati dan cintai.
Prof Azra dapat dikatakan merupakan pengganti Gus Dur dan Cak Nur sebagai para mahaguru pembelajaran kearifan Islam bagi saya yang nasrani. Di tengah kesibukan dahsyat terkini yaitu sebagai Ketua Umum Dewan Pers, beliau masih berkenan menyempatkan diri untuk membaca, bahkan memberi komentar terhadap naskah harian saya yang dimuat Kompas.com.
Antara lain Prof AA, demikian dia biasa dipanggil, menanggapi naskah “Kajian Kelirumologis Terhadap Kelirumologi” (Kompas.com 24 april 2022). Ia memberi komentar pencerahan dengan mengatakan, “Keliru adalah manusiawi Pak JS; itulah antara lain yang membedakan manusia dengan malaikat, apalagi dengan Tuhan”.
Lalu bagi naskah berjudul “Merajut Damai di Desa Mareje” (Kompas.com, 6 mei 2022) mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah penerima anugerah gelar kebangsaan dari kerajaan Inggris itu memberikan tanggapan sejuk sekaligus sebagai pengingatan. “ Pak JS, syukur mereka cepat berdamai. Celaka kita gara-gara sebagian kecil warga Indonesia mudah sekali terjerumus ke dalam anarki dengan membawa agama dan etnis.”
Prof AA juga bisa menyentil secara humoristis ”Hebat Pak JS, banyak pejabat kita dari desa sampai ke pusat berprinsip 'kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah'” terhadap naskah yang dimuat Kompas.com pada 2 Agustus 2022 dengan judul “Dongeng Heboh Saluran Selokan Macet” .
Sebelum Prof AA berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia, di mana beliau meninggalkan dunia fana ini, untuk terakhir kali, beliau mewariskan pesan wenangan. Dia bilang, “Bravo Pak Jaya! Lanjutkan perjuangan, “ terhadap naskah “Merawat Kerukunan Antar Umat Beragama “ yang dimuat Kompas.com edisi 15 september 2022.
Terakhir kali saya berjumpa Prof Azyumardi Azra secara ragawi di meja makan malam rumah makan Plataran, Menteng, Jakarta bersama Presiden Timor Leste, Ramos Horta pada tanggal 19 Juli 2022. Dari lubuk sanubari terdalam saya tulus mengungkapkan belasungkawa atas wafatnya Prof Azyumardi Azra.kompas/nor
Oleh: Jaya Suprana, Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan
No Comment to " Saya Kehilangan Sahabat, Selamat Jalan Prof Azyumardi Azra "