KORANRIAU.co-Juru Bicara (Jubir) Gubernur Papua Lukas Enembe, Muhammad Rifai Darus menyayangkan pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terkait kasus hukum yang menyeret Lukas.
Menurut Rifai pernyataan yang disampaikan Mahfud dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (19/9) merupakan upaya pembunuhan karakter.
"Terkait pernyataan yang baru saja disampaikan oleh Menko Polhukam pada tanggal 19 September 2022 yang berisikan sejumlah opini dan sangkaan terhadap Gubernur Papua, Bapak Lukas Enembe menyatakan bahwa hal tersebut merupakan pembunuhan karakter," kata Rifai dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/9).
Rifai juga mengatakan bahwa Lukas menilai apa yang disampaikan Mahfud tidak etis. Pasalnya, Mahfud sebagai pejabat negara telah berupaya mendahului proses hukum yang sedang berlangsung.
"Menjadi suatu hal yang tidak etis apabila seorang pejabat negara berupaya mendahului proses hukum yang sedang berlangsung," ungkap Rifai.
Ia khawatir hal ini akan menggiring opini publik dan besar kemungkinan akan terjadi trial by the press.
"Padahal dalam sistem peradilan pidana kita mengetahui salah satu asas yang penting ialah asas presumption of innocence atau praduga tak bersalah," jelas dia.
Rifai juga menegaskan bahwa Lukas bakal tetap kooperatif menjalani proses hukum yang berlaku di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat ini, KPK baru menetapkan Lukas sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi dan suap senilai Rp1 miliar.
"Bapak Lukas Enembe terus mengedepankan sikap kooperatif terkait kasus hukum yang dituduhkan terhadapnya, beliau berupaya untuk selalu patuh dan taat terhadap asas hukum yang berlaku," kata Rifai.
"Serta juga menjamin bahwa beliau akan menghadapi persoalan ini dan tidak melarikan diri. Beliau yakin dan percaya bahwa dukungan dari rakyat memberikan semangat kepada beliau untuk bertanggungjawab dan menjawab kekeliruan atas ragam tuduhan yang diberikan kepadanya," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Mahfud mengungkapkan dugaan korupsi yang dilakukan Lukas mencapai ratusan miliar, bukan Rp1 miliar. Mahfud menyatakan hal itu mengacu pada laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Mahfud juga menyebut dugaan korupsi yang menyeret Lukas merupakan satu dari 10 kasus korupsi besar yang terjadi di Bumi Cenderawasih itu.cnnindonesia/nor
No Comment to " Jubir Lukas Enembe: Pernyataan Mahfud MD Pembunuhan Karakter "