KORANRIAU.co-Sebuah kuil di Tokyo tempat jenazah eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe disemayamkan terus dibanjiri ratusan pelayat jelang proses pemakaman yang akan berlangsung pada Selasa (12/7).
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen, hingga Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel menjadi satu dari ratusan pelayat yang memberikan penghormatan terakhir kepada Abe pada Senin (11/7).
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, juga langsung terbang ke Tokyo usai melakukan kunjungan ke sejumlah negara Asia Tenggara dan langsung melayat mewakili Presiden AS Joe Biden.
Sejumlah pejabat, politikus Jepang, sampai perwakilan kekaisaran Jepang pun turut melayat ke Kuil Zojo-ji tersebut.
Saat rombongan jenazah tiba di kuil, terlihat istri Abe, Akie, tertunduk lemas sambil menangis di kursi depan mobil yang membawa jenazah sang suami di belakangnya.
"Saya sangat sedih seorang perdana menteri yang telah mendedikasikan dirinya untuk Jepang tewas dengan cara seperti ini," kata Naoya Okamoto, seorang pekerja konstruksi, dikutip AFP.
Okamoto sengaja meluangkan waktu untuk melayat sang PM Jepang dengan masa jabatan terpanjang itu.
"Dia merupakan perdana menteri yang membuktikan kepada dunia Jepang adalah negara yang kuat sekali lagi," papar Okamoto mengenang Abe.
Upacara tsuya, ritual mengantar kepergian jenazah, juga sudah dilangsungkan pada Senin. Doa-doa terus dilantukan di depan jenazah Abe. Keluarga dekat hingga tamu yang melayat juga terus menyalakan dupa yang tersedia sebagai bentuk rasa duka cita.
Upacara pemakaman yang lebih besar diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan di Tokyo dan kampung halaman Abe di Prefektur Yamaguchi.
Sehari setelah Abe meninggal, pelayat juga terus mengunjungi lokasi penembakan di Kota Nara untuk memberikan bunga dan doa.
Banyak warga mengantre di lokasi tersebut, beberapa di antaranya berurai air mata. Mereka datang untuk menunjukkan penghormatan, yakni dengan membungkuk dan memberikan bunga di meja yang terpasang di dekat Stasiun Yamato-Saidaiji.
Meja tersebut kemudian menjadi altar darurat yang dipenuhi dengan bingkai foto dan ilustrasi kartun sosok Abe. Kaleng bir dan minuman lain juga ditempatkan di altar tersebut untuk dinikmati Abe di alam baka.
Salah satu pelayat, Yoshikazu Tokudome (51) rela pergi sejauh ratusan kilometer dari Tokyo ke Nara untuk memberikan belasungkawa.
"Saya merasa sakit, dan saya pikir hal yang bisa saya lakukan adalah datang ke sini dan memberikan beberapa bunga," kata Tokudome kepada AFP.
Saat Tokudome mendengar kematian Abe, ia mengaku sulit menerima kabar itu.
"Saya bisa mengerti apa yang bisa disampaikan dalam berita, tetapi saya tidak bisa menerimanya," katanya.cnnindonesia/nor
No Comment to " Pelayat Penuhi Kuil Tokyo Jelang Pemakaman Eks PM Jepang Shinzo Abe "