KORANRIAU.co,PEKANBARU-Sejumlah massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Anti Kekerasan (AMAK) menggelar aksi demo ke Mapolda Riau, Rabu (22/6/22). Mereka mendesak agar kepolisian menangkap otak pelaku kekerasan terhadap warga Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
Pernyataan sikap ini disampaikan oleh Koordinator lapangan aksi, Hafiz. Pihaknya sangat mendukung tindakan Polda Riau untuk menangkap otak pelaku aksi premanisme terhadap masyarakat desa.
"Kami mendukung Polda Riau untuk menangkap otak pelaku tindakan prenanisme di Terantang, kurang dari 7 x 24 jam,"kata Hafiz.
Hafiz menegaskan, negara tidak boleh kalah oleh Preman."Kampar Negeri Beradab dan beradat, tidak ada toleransi untuk premanisme,"tegasnya lagi.
Lebih jaub lanjut Hafiz, pihaknya memuji tindakan aparat kepolisian yang telah menangkap para pelaku kekerasan terhadap warga. Akan tetapi, otak pelakunya belum ditangkap.
Dia menyebutkan, sekelompok orang yang tak dikenal tersebut diduga didatangkan dari luar daerah. Mereka mengusir ibu-ibu dan anak-anak oleh pihak pengurus koperasi yang perkaranya kalah di tingkat Pengadilan Tinggi Riau.
Memang papar Hafiz, telah dilakukan mediasi oleh Lembaga Adat Kampar (LAK) terhadap kedua pihak yang bertikai. Akan tetapi, penyrangan terhadao warga tetap diproses hukum.
"Namun menurut kami persoalan penyerangan dengan senjata tajam dan kayu oleh OTK kepada ibu-ibu dan anak-anak harus diproses secara hukum. Patut diduga telah terjadi pelanggaran HAM berat di lokasi tersebut,"ulasnya.
Dalam aksinya, selain berorasi mahasiswa juga membawa spanduk. Mereka juga menyerahkan aspirasinya kepra petugas SPKT. nor
Terimakasih aparat Polres Kampar yang sudah bertindak sesuai dengan tugasnya mudah mudahan kedepannya tidak ada lagi kejadian serupa terjadi lagi Selamat HUT Bhayangkhara 1juli 2022
BalasHapus