KORANRIAU.co-Amerika Serikat mendesak penyelidikan menyeluruh terkait jurnalis Al Jazeera yang tewas saat sedang meliput bentrokan antara Israel dan Palestina.
"[AS mendesak] penyelidikan menyeluruh terkait kematiannya," ucap Duta Besar AS untuk Israel, Tom Nides, seperti dilansir Axios.
Ia kemudian menyatakan bahwa jurnalis bernama Shireen Abu Akleh itu memegang dua kewarganegaraan, yaitu Palestina dan AS.
Nides melontarkan pernyataan ini setelah Israel dan Palestina saling tuduh mengenai pihak yang menembak Akleh.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan, Akleh tewas "dibunuh" tentara Israel. Dalam pemberitaannya, Al Jazeera merujuk pada pernyataan Palestina yang menyebut Akleh tewas akibat tembakan tentara Israel.
Namun, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, menekankan bahwa ada kemungkinan jurnalis itu tewas usai tertembak warga Palestina yang terlibat dalam bentrokan tersebut.
Seorang jurnalis Al Jazeera di Ramallah, Nida Ibrahim, juga menyatakan bahwa mereka belum mengetahui pasti penyebab kematian Akleh tersebut.
"Apa yang kami tahu sekarang adalah Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kematiannya," katanya.
Ibrahim hanya bisa menjelaskan bahwa Akleh tewas saat sedang meliput bentrokan di Kota Jenin, Tepi Barat. Menurutnya, Akleh sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tak terselamatkan.
Sementara itu, video dari kejadian tersebut memperlihatkan Abu Akleh terkena tembakan di kepala.cnnindonesia/nor
No Comment to " AS Desak Penyelidikan Jurnalis Tewas di Bentrok Israel-Palestina "