• Dua Kru KLM Samudera Indah Ditemukan Tak Bernyawa

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Senin, 21 Februari 2022
    A- A+




    KORANRIAU.co, SELATPANJANG - Dua kru Kapal Layar Motor (KLM) Samudera Indah akhirnya berhasil ditemukan. Namun keduanya ditemukan terpisah dan sudah tidak bernyawa lagi.


    Satu dari dua Kru yang dalam pencarian tim gabungan ditemukan pada Jumat (19/2/22) sekitar pukul 13.00 Wib. Dikonfirmasi bahwa jenazah yang ditemukan di perairan Tanjung Sekodi Kabupaten Bengkalis, Riau tersebut yakni Zakaria (56) yang bertugas sebagai koki kapal.



    Sementara satu korban lainnya, Deddy Triasnawan (39) yang bertugas sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM) berhasil ditemukan sehari setelahnya, Sabtu (19/2/2022) oleh tim gabungan yang melakukan pencarian sejak kapal terbakar. Korban ditemukan di perairan desa Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kepulauan Meranti, Riau.



    Tim gabungan yang terus berusaha mencari keberadaan korban yang hilang sejak kapal terbakar, Rabu (16/2/2022) diantaranya, Sat Polairud Polres Meranti, Dit Polairud Polda Riau, Basarnas, TNI AL, TNI AD, KSOP dan dibantu nelayan setempat.



    Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul Lapawesean TG SIK MH bersyukur korban berhasil ditemukan. "Alhamdulillah sudah ketemu. Pencarian akan kita hentikan, karena semuanya sudah ketemu," ujarnya.



    Kini, kedua korban meninggal sudah dilakukan Visum et Repertum, (VeR) di RSUD. Bahkan sudah dikembalikan ke keluarga masing-masing untuk dikebumikan.



    "Sebelum kita kembalikan ke keluarga untuk dikebumikan, kita lakukan VeR terlebih dahulu untuk memastikan kondisi mayat," kata Kapolres Meranti itu.



    Diberitakan sebelumnya, KLM Samudera Indah bermuatan 80 ton arang bakau dan 50 ton tepung sagu terbakar di Perairan Desa Melai, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti, Riau, Rabu (16/2/22).



    Dua korban yang sempat hilang diantaranya, Kepala Kamar Mesin (KKM), Dedi Trisnawan (39) dan Koki Kapal, Zakaria (56). Sementara yang selamat diantaranya Amir Hidayat (44) sebagai Nahkoda atau kapten kapal, Afis Efendi (21), Abdul Jalil (66), Muhammad Syahril (37), Muhammad Faddli Saputra (27) dan Muhammad Sukiran (22) sebagai Anak Buah Kapal (ABK).



    Berdasarkan keterangan dari nahkoda kapal, kapal berangkat dari Selatpanjang dengan tujuan Batu Pahat, Malaysia pada Pukul 23.00 WIB. Sekitar Pukul 01.00 Wib nahkoda (Amir) melihat semburan api besar yang berasal dari kamar mesin. Kemudian memerintahkan seluruh kru kapal untuk menyelamatkan diri dengan melompat dari kapal.



    Melihat kejadian tersebut, lantas nahkoda berteriak bahwa ada api kepada seluruh kru kapal. Ia langsung berteriak agar seluruh kru kapal untuk melakukan upaya penyelamatan dengan melompat ke laut. Setelah semua kru nya melompat, nahkoda kapal langsung berusaha menyelamatkan dokumen kapal dan ikut terjun ke laut untuk menyelamatkan diri.



    "Saudara Amir Hidayat (nahkoda) berteriak kepada seluruh kru kapal ada api. Sesaat kemudian memerintahkan kepada ABK agar melakukan penyelamatan diri dengan cara melompat ke laut, karena api sudah sampai ke kamar kemudi. Setelah memastikan seluruh kru kapal sudah keluar dari kapal, kemudian saudara Amir membawa dokumen kapal dan melompat ke laut bersama para ABK kapal," kata Kasat Pol Air Polres Meranti, AKP Yosi sesudah mendapatkan keterangan dari nahkoda.



    Setelah mendapatkan informasi terkait adanya kapal yang terbakar, Sat Polairud Polres Meranti bersama Kapal Patroli Ditpolairud Polda Riau dan Posal Selatpanjang (TNI AL) bersama-sama menuju ke TKP dan sekitar pukul 06.00 WIB tim mendeteksi adanya gumpalan asap di tengah laut. Setelah didekati berasal dari KLM Samudera Indah yang sudah terbakar.



    Dari hasil pengumpulan keterangan bahwa para korban telah dievakuasi menggunakan pompong nelayan ke arah Desa Melai. Selanjutnya sekira pukul 07.00 Wib di Perairan Desa Melai tim gabungan berhasil menemukan para korban yang selamat telah dibawa oleh nelayan dengan menggunakan pompong jaring.



    Pencarian Empat Hari



    Secara terpisah Kepala Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang, Capt Leonard Natal Siahaan mengatakan pencarian korban yang sempat hilang sejak kapal terbakar hingga ditemukan memakan waktu selama 4 hari. Kuatnya arus membuat petugas terpaksa menyebar dan melakukan pencarian ke tempat yang lebih jauh.



    "Total pencarian memakan waktu empat hari. Tim menyebar mengikuti arus air laut yang cukup kuat," akunya.



    Dengan telah ditemukan korban yang sempat hilang tersebut, maka tim yang melakukan pencarian telah menyelesaikan tugasnya. Namun pihak KSOP akan berusaha melakukan investigasi terkait kecelakaan KLM Samudera Indah yang mengakibatkan terbakar.



    "Kita akan lakukan investigasi untuk memastikan penyebab utama. Apakah human error atau penyebab lain. Yang jelas, dari standar keselamatan kapal dan dokumen sudah lengkap," tegas Capt Leonard. (Ahmad)

  • No Comment to " Dua Kru KLM Samudera Indah Ditemukan Tak Bernyawa "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com