KORANRIAU.co-Wakapolres Pulau Ambon dan Pulau Lease, AKBP Hery Budianto, menyatakan TNI dan Polri akan melaksanakan patroli gabungan di kota Ambon guna mengantisipasi konflik di Pulau Haruku, di Maluku.
"Sejumlah lokasi di Ambon akan menjadi tempat kita melakukan patroli gabungan dari Polresta dan Kodim 1504 juga Polda Maluku," kata Hery dikutip Antara, Rabu (26/1).
"Patroli gabungan dilakukan secara dialogis bersama masyarakat untuk menyampaikan pesan kamtibmas, sehingga masyarakat menjaga situasi Ambon tetap aman dan damai," tambahnya.
Selain melakukan patroli gabungan, mereka juga telah melaksanakan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kota Ambon. Wali kota Ambon juga telah mengumpulkan seluruh camat, kades, lurah dan raja dalam rapat koordinasi untuk bersama menjaga keamanan lingkungan.
Polisi berharap warga Kota Ambon tetap tenang dan tak terpancing isu-isu yang mengarah pada provokasi.
Ketua Paguyuban Temui Kapolda
Seusai terjadinya bentrok antara warga Ori dan Kariuw, Ketua Paguyuban Negeri Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, menemui Kapolda Maluku Lotharia Latif.
Menurut Lotharia, pendekatan keamanan dengan tokoh adat menjadi harapan bersama sehingga tidak terjadi konflik lanjutan. Hal ini mengingat anggota Polri di lapangan tidak mungkin memback-up satu-persatu masyarakat.
"Diharapkan agar akar permasalahan sengketa tanah yang terjadi dapat diselesaikan terlebih dahulu, sehingga tidak terulang kembali kejadian demikian, mengingat Polresta Ambon telah menangani masalah yang sama berulangkali," ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat, serta tokoh adat untuk bisa bekerja sama dalam menangani masih beredarnya senjata-senjata organik di tangan masyarakat.
Merespons hal itu, Ketua Paguyuban Negeri Kariuw, Piter Patty Waylapia, meminta ada jaminan hukum dari aparat kepolisian, khususnya Kapolda Maluku. Ia juga berharap agar para pengungsi bisa dipulangkan kembali dengan jaminan keamanan.
"Kami berharap Polda Maluku dapat mengusut aktor dibalik permasalahan kejadian tersebut," ucapnya.
Dua Pos Dibangun Redam Konflik
Pemerintah Provinsi Maluku akan memfasilitasi pembangunan dua pos pengamanan secara permanen untuk meredam dan membantu penyelesaian konflik antarwarga Desa Ori dan Kariuw di Pulau Haruku.
Pelaksana Tugas Sekda Maluku, Sadli Ie mengatakan pembangunan pos pengamanan tersebut berdasarkan perintah Gubernur Maluku Maluku, Murad Ismail, setelah menerima masukan dari Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku, Pendeta Elifas Tomix Maspaitella hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku.
Pos pengamanan tersebut akan dibangun di perbatasan antara Desa Ori-Kariuw, sedangkan satu lainnya di perbatasan Desa Kariuw-Pelauw.
"Bila perlu besok posnya kita bangun. Mungkin dengan kehadiran pos keamanan ini, warga terutama perempuan dan anak-anak tidak merasa takut lagi dan bersedia kembali ke desa mereka masing-asing," katanya.
Selain itu, Pemprov juga meminta untuk dilakukan inventarisasi rumah warga maupun fasilitas umum dan sosial yang terbakar akibat konflik yang bermula dari persoalan tapal batas tersebut, sehingga dapat segera diusulkan untuk dibangun kembali.
Senada, Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal berharap agar konflik antarwarga Desa Ori dan Kariuw, Pulau Haruku, tidak meluas ke daerah lain.
"Saya minta semua pihak yang memiliki ikatan darah atau pertalian Pela-Gandong dengan warga kedua negeri ini, tidak ikut melibatkan diri dengan kejadian saat ini. Tolong tahan diri dan tidak terprovokasi isu-isu yang tidak jelas sumbernya," kata dia.cnnindonesia/nor
No Comment to " TNI-Polri Patroli Antisipasi Konflik Warga Ori dan Kariuw di Maluku "