Plt Kadisdikbud Meranti, Rosita SSTP MM |
KORANRIAU.co, SELATPANJANG - Selain merumahkan honorer yang bekerja di kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti juga merumahkan sementara guru honor yang mengabdi menjadi tenaga pengajar di seluruh sekolah. Mulai dari PAUD, SD, dan SMP.
Hal itu terbukti mengganggu proses belajar mengajar kepada siswa. Karena terdapat sekolah yang guru yang berstatus PNS nya terbatas. Bahkan, terdapat sekolah yang hanya satu orang guru PNS nya.
Pihak sekolah mengaku keteteran untuk memenuhi jam belajar mengajar dampak minimnya jumlah guru.
Seperti yang diakui oleh Plt Kepala SMP 4 Telesung, Kecamatan Rangsang Pesisir, Sulaiman, Selasa (4/1/2022). Saat dihubungi lewat telepon, Sulaiman menegaskan bahwa di sekolah yang dipimpinnya tersebut, hanya dia seorang saja yang berstatus PNS. Sisanya guru honor.
Dirincikannya jumlah guru honor di sekolahnya ada sebanyak 10 orang. Yangvterdiri dari 6 orang guru honor daerah yang digaji lewat APBD, dan 4 orang guru komite yang digaji lewat dana BOS.
"Sebelum 6 orang guru honor daerah dirumahkan, guru komite sempat kita rumahkan karena terbebani untuk membayar gajinya lewat dana BOS. Namun setelah guru honor daerah dirumahkan, saya sempat hanya tinggal sendirian di sekolah mengajar siswa kelas 1 sampai kelas 3," ujarnya.
"Setelah saya konsultasikan ke Dinas Pendidikan, akhirnya guru komite yang sudah diberhentikan dipanggil lagi untuk membantu saya mengajar. Memang dengan merumahkan guru honor daerah ini, membuat kami keteteran untuk mengajar siswa. Beberapa kali saya sempat berusaha mengajar semuanya secara bersamaan, " katanya.
Sulaiman berharap agar evaluasi yang dilakukan terhadap guru honor daerah bisa secepatnya dilakukan Pemkab Meranti. Sehingga SMP 4 Telesung tidak kekurangan guru lagi. Apalagi guru yang dirumahkan memegang mata pelajaran penting seperti Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan lainnya.
"Kalau lama kasian juga siswa. Karena proses belajar mengajar tidak berjalan maksimal," tambahnya.
Hal yang sama juga dirasakan Kepala Sekolah Dasar Negeri 15 Desa Tanjung, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Sumarni SPd, Selasa (4/1/2022).
Ia yang menjabat Kepsek terpaksa merangkap sebagai guru untuk menutupi dua guru honorer yang kontraknya belum diperpanjang atau dirumahkan. Ia mengaku keteteran, letih dan sedih. Pasalnya keberadaannya sebagai satu satunya guru PNS di SD itu.
"Sedih, saya sendiri PNS di sini. Selain kepsek saya harus menjadi guru. Dua guru honorer sudah tidak ngajar lagi dan masih menunggu keputusan pemerintah daerah. Untuk itu saat ini kami hanya dibantu empat orang guru komite,"akunya.
Untuk menutupi jam mengajar, Sumarni harus menggabungkan kelas. Yang tidak bisa digabung, mereka terpaksa menerapkan pola kelas rangkap secara bergantian.
"Berat memang jadinya. Ada kelas yang tidak bisa digabungkan. Kami guru terpaksa bolak balik dari kelas satu ke yang lainnya. Termasuk saya, kami hanya berlima orang guru. Dua masih belum jelas,"keluhnya.
Untuk itu ia berharap kepada pemerintah daerah untuk memperjuangkan guru honor sekolah yang dimaksud. "Saya berharap mereka bisa mengajar kembali. Kami dan murid sedih jika mereka tak kembali. Jadi kepada pak bupati tolong kami,"ungkapnya.
Kekosongan Guru Honor Hanya Sementara
Terkait kekurangan tenaga pengajar di sekolah yang berasal dari guru honor akibat dirumahkan sementara, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kepulauan Meranti, Rosita SSTP MM yang ditemui Selasa (4/1/2022) menegaskan bahwa kondisi yang terjadi saat ini hanya bersifat sementara saja. Karena nantinya para guru ini akan direkrut kembali sesuai dengan kebutuhan di seluruh sekolah (PAUD, SD dan SMP).
Ia menginformasikan saat ini jumlah guru honor yang digaji dari APBD di Meranti lebih dari 500 orang. Sampai dengan evaluasi selesai, untuk sementara waktu dirumahkan.
"Hingga kini kita memang belum mendapatkan informasi adanya siswa yang terlantar tidak belajar akibat kekurangan guru. Karena kita memberikan kewenangan untuk seluruh kepala sekolah untuk mengatasi hal itu, jika benar terjadi, "akunya.
Hingga kini, diakui Rosita belum ada kepsek yang mengeluhkan kekurangan guru kepadanya. Meski begitu, ia juga akan berusaha memetakan kondisi yang terjadi pasca dirumahkannya 500-an guru honor.
Lebih jauh, siang ini Rosita juga akan mengumpulkan seluruh Korwil Pendidikan dari seluruh kecamatan. Hal itu dilakukan guna mendapatkan informasi yang rill terhadap proses belajar di seluruh sekolah.
" Kondisi sebenarnya lagi dipetakan. Kita juga sudah diminta melaporkannya ke tim evaluasi kabupaten. Nanti setelah kita mendapatkan laporan dari korwil baru dapat gambaran bagaimana kondisi sebenarnya, " terangnya.
Plt Kadisdikbud Meranti itu juga menyebutkan guru yang dirumahkan hanya guru honor yang digaji dari APBD Meranti. Sementara guru komite yang digaji dari dana BOS sekolah masih terus masuk dan mengajar siswa.
Ditambahkan Kabid Pembinaan dan Ketenagaan Disdikbud Meranti, Siti Zahara SPd bahwa kekosongan guru honor ini sifatnya hanya sementara.
"Karena sifatnya sementara, dan tidak untuk selama-lamanya. Setelah evaluasi selesai, perekrutan guru honor akan kembali kita lakukan dengan prioritas mereka yang dirumahkan," tambahnya. (Ahmad)
No Comment to " Akibat Guru Honor Ikut Dirumahkan, Pihak Sekolah Keteteran Mengajar Siswa "