• Wagubri Minta DKP Sosialisasikan Budidaya Ternak Ikan Ke Masyarakat

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Kamis, 25 November 2021
    A- A+

     

    Foto: Wagubri H Edy Natar Nasution (tengah) didampingi Kadis DKP Herman Mahmud (kanan).

    KORANRIAU.co,PEKANBARU- Wakil Gubernur Riau (Wagubri) H Edy Natar Nasution heran harga ikan di pasaran mahal. Padahal potensi ikan di Provinsi Riau cukup banyak.

    Hal itu disampaikan Wagubri saat menghadiri peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-8 Tahun 2021, di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau, Kamis (25/11/2021). Dari penjelasan Kepala DKP Riau Herman Mahmud bahwa harga ikan mahal.

    "Padahal dalam catatan saya potensi ikan di Provinsi Riau sangat besar. Potensi budidaya ikan tawar sebesar 53 ribu hektare (Ha) lebih dan baru dimanfaatkan sekitar 1.600 Ha lebih atau 3,06 persen,"katanya.

    Kemudian potensi perikanan budidaya ikan payau, itu ada sebesar 31 ribu Ha lebih, dan baru dimanfaatkan 559 Ha lebih atau 6,72 persen. Sedangkan potensi perikanan budidaya ikan laut sebesar 149 ribu Ha lebih, dan baru dimanfaatkan sekitar 114 Ha lebih 0,13 persen.

    "Itu artinya potensi ini kalau kita galakkan, maka tidak akan terjadi harga ikan lebih tinggi daripada harga ayam," ujarnya.

    Sebab menurut Wagubri, kondisi tersebut yang membuat masyarakat lebih banyak mengkonsumsi ayam daripada ikan, karena harga ayam lebih murah dibanding harga ikan.Selain itu, kondisi tersebut terjadi karena permintaan lebih tinggi daripada ketersediaan ikan. Sehingga harga ikan di pasaran menjadi tinggi.

    "Sekarang ayam dimana-mana mudah dicari. Padahal waktu zaman saya kecil dulu, ayam itu makanan mewah. Hanya dua hari saya bisa makan ayam, pertama nunggu sakit dan kedua nunggu ayam sakit. Karena kalau saya sakit pasti ditawarkan emak (mamak) saya makan ayam nak. Jadi kalau sakit baru ditawarkan makan ayam, sebab saat itu ayam makanan mewah. Atau nunggu ayam sakit. Daripada ayam yang dipelihara mati, baru dipotong," ujarnya.

    Sekarang terbalik, ayam itu sangat mudah dicari dimana-mana dibanding ikan. Padahal protein yang terkandung di dalam ikan sangat diperlukan, terutama untuk anak-anak.

    "Seharusnya kalau kondisi seperti itu kita tidak hanya memasyarakatkan gemar makan ikan, tapi bagaimana kita memasyarakatkan masyarakat membudidayakan ikan di lahan perkarangan rumah," paparnya.

    "Mungkin itu bisa dimulai di kalangan pegawai membudidayakan ikan. Sekarang memelihara ikan itu sangat mudah di lahan terbatas dengan terpal. Hanya saja masyarakat masih banyak yang kurang faham bagaimana memelihara ikan yang baik," ajaknya.

    "Saya yakin kalau kita gerakan budidaya ikan di pekarangan rumah, maka harga ikan tidak mahal di pasaran. Karena itu hal seperti ini harus menjadi perhatian kita bersama,"harapnya.

    Menanggapi saran Wagubri itu, Herman mengaku pihaknya siap menjalankannya. Dia mengakui, sejauh ini pihaknya sudah mulai memberikan bantuan bibit kepada masyarakat untuk budidaya ikan.

    "Kemarin itu, ada Ikatan Mahasiswa Pekanbaru yang meminta bibit ikan ke kita, untuk membuat kolam di pekarangan rumah. Alhamdulillah, kita langsung memberikan bantuan bibit 2 ribu ekor,"ungkapnya.

    Herman memang sangat setuju dengan arahan Wagubri terkait pentingnya membudidayakan ikan untuk konsumsi rumah tangga. Tentunya melalui, pembuatan kolam ikan di lahan sekitar rumah.nor

  • No Comment to " Wagubri Minta DKP Sosialisasikan Budidaya Ternak Ikan Ke Masyarakat "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com