KORANRIAU.co,SELATPANJANG - Dari sebanyak 250-an SD dan SMP di Meranti, hanya 50 Kepala Sekolah (Kasek) yang baru memiliki sertifikat Calon Kepala Sekolah (Cakep). Parahnya lagi, seagian yang sudah memiliki sertifikat Cakep tersebut akan pensiun dalam waktu dekat. Sehingga terjadi krisis kasek yang layak dan mumpuni secara administrasi di Meranti.
Dengan kondisi itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kepulauan Meranti, mengajukan pada akhir tahun ini melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2021 untuk dilaksanakan diklat Cakep.
Kepala Disdikbud Kepulauan Meranti, Sukirno SPd beberapa waktu lalu mengaku sudah mengajukan sebanyak 100 kursi untuk pelaksanaan diklat Cakep ke Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS).
"Kita sudah menyurati LP2KS untuk bisa memberikan kuota pelaksanaan diklat Cakep bagi Meranti. Jumlahnya kita ajukan untuk 100 orang," ungkapnya.
Menurutnya, peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Meranti masih terkendala oleh minimnya Cakep yang memiliki kompetensi. Sehingga jabatan kepsek di Meranti secara dominan dipimpin oleh pelaksana tugas (plt).
"Untuk menjadi kepala sekolah definitif harus memiliki sertifikat Cakep. Tapi kondisinya saat ini masih banyak yang belum," katanya.
Ia mengatakan juga, jumlah SMP di Meranti sebanyak 80-an dan jumlah SD sebanyak 170-an. Sementara kepala sekolah yang memimpin seluruh sekolah itu, baru 50 orang saja memiliki sertifikat Cakep.
"Itu pun sebagiannya sudah akan memasuki masa pensiun. Sehingga kita mengalami krisis kepala sekolah yang ter sertifikasi," sebutnya.
Ia berharap agar pelaksanaan Diklat Cakep bisa dilaksanakan pada akhir tahun ini. Sehingga krisis kasek bisa teratasi. "Melalui anggaran Tahun 2022 kita juga akan kembali mengajukan diklat cakep ini," ujarnya.Ahmad
No Comment to " Ratusan Kasek di Meranti Belum Miliki Sertifikat Cakep "