KORANRIAU.co,PEKANBARU- Penetapan status siaga darurat Karhutla di Provinsi Riau yang sudah ditetapkan sejak 15 Februari lalu resmi berakhir, Jumat (29/10/21).
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, pengakhiran status siaga darurat bencana Karhutla tersebut setelah melihat perkembangan kondisi cuaca di wilayah provinsi Riau. Dimana berdasarkan laporan BMKG wilayah provinsi Riau saat ini sudah memasuki musim hujan.
"Status siaga darurat Karhutla sudah diakhiri. Ini semua karena faktor cuaca, kalau prediksi pihak BMKG bulan depan masih musim kemarau, mungkin status siaga darurat Karhutla ini belum diakhiri," kata Gubri Syamsuar pada rapat koordinasi pengakhiran status siaga darurat Karhutla di gedung daerah Riau.
Dilanjutkan Gubri, penetapan status siaga Darurat Karhutla di Riau tahun ini termasuk yang paling cepat. Karena sudah ditetapkan sejak awal Februari.
"Setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo tentang upaya pencegahan Karhutla, setelah itu status siaga langsung ditetapkan," sebutnya.
Sementara itu, luas Karhutla di provinsi Riau pada tahun 2021 terpantau menurun dibandingkan tahun 2020 lalu. Dimana pada tahun 2020 lalu, luas Karhutla di Riau mencapai 1.600,41 ha, sedangkan tahun 2021 seluas 1.400,08 ha.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edy Afrizal mengatakan, untuk tahun 2020 lalu, ada lima kabupaten/kota yang tergolong cukup luas kejadian Karhutla yakni Kabupaten Indragiri Hilir, 479 ha, Bengkalis 384 ha, Siak 176 ha, Pelalawan 142 ha dan Kota Dumai 95 ha.
"Sementara untuk tahun 2021, daerah dengan luas Karhutla terbanyak yakni Bengkalis 418 ha, Dumai 172 ha, Indragiri Hilir 164 ha, Rokan Hilir 153 ha dan Siak 110 ha," kata Edy Afrizal.nor
No Comment to " Gubri Akhiri Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla "