KORANRIAU.co,PEKANBARU- Enam unit helikoter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk operasional patroli dan water bombing pemadaman api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau, akan berakhir Oktober 2021 ini. Namun Pemprov Riau meminta untuk diperpanjang kembali.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M Edy Afrizal. Menurutnya, saat ini keenam heli itu masih stanby di Lanud Roesjmin Nurjadin Pekanbaru.
"Tanggal 31 Oktober ini, pengoperasian enam heli bantuan BNPB itu akan habis. Namun kita minta ke BNPB untuk memperpanjang izin operasionalnya hingga akhir tahun,"kata Edy, Jumat (1/10/21) di Pekanbaru.
Permohonan izin perpanjangan penggunaan enam heli itu lanjutnya, akan disampaikan oleh Gubernur Riau H Syamsuar ke Kepala BNPB Pusat."Nanti Pak Gubernur yang akan menyampaikan permohonan itu,"jelasnya.
Edy mengatakan, pihaknya memiliki alasan untuk memperpanjang pengoperasian enam heli itu untuk tetap standby di Provinsi Riau. Pihaknya mengkhawatirkan di Bulan Oktober hingga Desember mendatang, bisa terjadi Karhutla.
"Kita kan tidak tau juga kondisi cuaca saat ini. Bisa saja, di November dan Desember nanti musim panas dan rawan Karhutla,"ulasnya.
Menurutnya, selama ini keberadaan enam heli bantuan BNPB itu sangat diperlukan dalam penanganan Karhutla. Tidak hanya untuk pemadaman melalui water bombing, tetapi juga untuk pendinginan dan kegiatan patroli rutin.
Untuk diketahui, enam helikopter yang standby itu diantaranya, jenis Kamov KA-32A PK-IKR, tipe kamov KA-32C RA-31009, tipe sikorsky S61 atau N5193Y, tipe Mi-8MVT EY-226, tipe Bell 214 (N217PJ) dan tipe Bell 430 (PK-DPM).nor
No Comment to " Berakhir Oktober Ini, Pemprov Riau Minta Perpanjang Operasi 6 Heli Ke BNPB "