KORANRIAU.co,PEKANBARU-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI akhirnya memberikan solusi terkait pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat SMA/SMK sederajat dengan sistim online, yang sempat tertunda.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Riau H Masrul Kasmy, mengatakan dari hasil pertemuan dengan Kemendikbud serta rapat koordinasi bersama Disdik serta stakeholder lainnya, disepakati pelaksanaan PPDB tetap menggunakan sistem online. Sedangkan jalan keluar yang disarankan oleh Kemendikbud kepada Disdik Riau adalah PPDB bisa menggunakan anggaran dari Komite sekolah.
Penggunaan dana Komite Sekolah bisa dilakukan dengan syarat tidak meminta anggaran dari orangtua siswa, namun diambil dari kas Komite sekolah yang telah tersedia. Solusi lainnya adalah bisa meminta bantuan kepada alumni sekolah yang bersedia membantu pembayaran PPDB, sesuai besaran yang ditetapkan oleh provider.
“Sama halnya dengan aturan yang telah ditetapkan bahwa menggunakan dana Operasional Sekolah (BOS) dan BOSDA tidak dibenarkan. Jadi peluang itu bisa dilakukan dengan mengajak komite sekolah, dengan catatannya opsi komite tidak membiayai orang tua. Anggaran bisa diambil dari kas komite, atau misalnya kalau tidak punya kas bisa minta bantuan daripada alumni,”kata Masrul, Jumat (18/6/21).
Kemudian lanjutnya, kedua pola melalui tanggungjawab perusahan melalui CSR, karena pendidikan inikan tanggungjawab masyarakat. Jadi pihak sekolah minta kepedulian perusahaan untuk ikut membantu.
"Ada juga dengan menggunakan kerjasama dengan pertamina, dengan Politeknik Caltex Riau, dan Kominfo. Dengan sistem dan keahlian mereka menggunakan jaringan yang ada,” ulasnya.
Menurutnya, penggunaan anggaran yang ada di Komite sekolah menjadi solusi terakhir, setelah dilakukannya kerjasama dengan pihak swasta, salah satunya dengan Politeknik Caltex Rumbai, yang akan bekerjasama dengan IT Kominfo dan IT Disdik Riau dalam membuat jaringan pendaftaran PPDB. Jika tidak berhasil barulah menggunakan dana Komite atau bantuan anggaran dari CSR perusahaan.
Untuk penggunaan dan komite sekolah itu, pihaknya menunggu semua model program yang dijalankan. Kalau terpaksa, dengan menggunakan melalui komite sekolah itu terakhirlah.
“Mudah-mudahan semua model bisa digunakan, memang ada kekurangan dan kelebihan. Kalau dengan provider Indosat semua sistemnya sudah beres. Kita tidak khawatir misalnya banyak pendaftar, atau listrik macet, data tampungnya bermasalah, semuanya sudah siap. Jangan sampai ada kebobolan dalam pelaksanaanya, kalau yang seperti Indosat atau Telkomsel kan kalau kehilangan data ada beckupnya, tapi kita tunggu hasilnya secepatnya,”harapnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi Riau, melalui Dinas Pendidikan Provinsi Riau terpaksa menunda pelaksanaan PPDB secara online. Dimana semula akan dibuka tanggal 14-23 Juni 2021, dan ditunda sampai waktu yang akan diumumkan kemudian.
Penundaan pelaksanaan PPDB untuk tingkat SMA/SMK/SLB sederajat ini, belum adanya solusi setelah tidak diperbolehkannya oleh Inspektorat Provinsi Riau, menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), untuk membayar pihak jaringan seluler Indosat sebagai provider untuk pendaftaran PPDB secara online.
Disdik Riau telah menjalin kerjasama dengan pihak Indosat dalam pelaksanaan PPDB secara online. Dan bentuk kerjasamanya adalah dari pihak masing-masing sekolah dikenakan tarif penggunaan jaringan Indosat. Untuk daya tampung 1-100 orang tarif Rp3.300.000, daya tampung 101-200 siswa tarif Rp4.150.000, dan daya tampung 200 orang keatas tarif Rp4.400.000. Dengan total sekolah SMA/SMK mencapai 417 sekolah.nor
No Comment to " Soal PPDB SMA/SMK Online di Riau, Ini Saran Kemendikbud "