Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Meranti, Muhammad Fahri SKM |
KORANRIAU.co, SELATPANJANG - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Muhammad Fahri SKM menegaskan dari sejumlah perusahaan yang beroperasi di Meranti, baru Energi Mega Persada (EMP) Malacca Strait SA yang sudah melaporkan ketersediaan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dilingkungan perusahaan. Termasuk yang melaporkan ketersediaan ruang isolasi.
Sementara perusahaan lainnya diakui Fahri belum mengkoordinasikan kepada gugus tugas daerah. Oleh karena itu ia mengharapkan agar sejumlah perusahaan yang belum melaporkan atau belum membentuk atau bahkan belum menyiapkan bisa segera. Sehingga percepatan penanganan Covid-19 di Meranti bisa lebih maksimal dan terkendali.
"Sesuai yang kita sepakati dengan perusahaan, seluruhnya wajib membentuk Satgas sendiri dan tempat isolasi yang ditangani dengan baik dan sesuai standar. Sejauh ini baru sub kontraktor EMP yang baru melaporkan sudah tersedia. Sementara, perusahaan lain belum ada," ungkapnya.
Untuk diketahui, sejumlah perusahaan yang beroperasi di Meranti yakni Perusahaan Migas, EMP Malacca Strait SA, Perusahaan HTI (Hutan Tanaman Industri), PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) dan PT SRL (Sumatera Riang Lestari). Selain itu juga ada PT NSP (Nasional Sago Prima).
"Kita menghimbau sejumlah perusahaan ini bisa melaporkan satgas dan ruang isolasinya kepada gugus tugas daerah. Sehingga dapat terdata. Jika belum ada, segeralah bentuk dan buat," harapnya.
Sehubungan dengan adanya himbauan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Kepulauan Meranti, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) senantiasa mematuhi dan mengikuti kebijakan pemerintah sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di tengah masyarakat. Perusahaan juga selalu berkoordinasi dengan pemerintah melalui Satgas terkait perkembangan informasi dan langkah-langkah antisipasi yang harus dilakukan.
Corporate Communications Manager, Budi Firmansyah mengatakan sejak Januari 2020 lalu, RAPP telah mengambil berbagai langkah antisipatif yang sejalan dengan protokol Satgas Penanganan COVID-19 oleh pemerintah. Adapun langkah tersebut antara lain membentuk tim satgas internal (Task Force) COVID-19, membuat protokol kesehatan, menerapkan dan membangun ruang pemeriksaan suhu tubuh (thermal scanner) di setiap pintu masuk area perusahaan, membantu dan menyiapkan peralatan kesehatan seperti Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.
"Perusahaan juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan di setiap area kerja dan fasilitas umum, membatasi mobilisasi, mengatur pembagian kerja dan cuti karyawan serta mewajibkan setiap karyawan, keluarga dan mitra kerja untuk melakukan tes swab PCR sebelum kembali bekerja atau memasuki wilayah operasional," kata Budi.
Ditambahkannya, guna memastikan operasional tetap berjalan dengan normal, maka perusahaan telah menerapkan protokol penanganan COVID-19 di seluruh wilayah operasional baik di kawasan pabrik, perumahan, estate, bandara dan pelabuhan perusahaan.
"Setiap orang diwajibkan memeriksakan suhu tubuhnya di ruang thermal scanner atau dengan thermo gun tanpa terkecuali pada saat memasuki kawasan perusahaan. Perusahaan juga mewajibkan penggunaan masker saat keluar rumah dan selalu menekankan pentingnya menjaga jarak fisik atau physical distancing minimal satu meter dari orang lain di mana pun berada, seperti ketika mengantri, ruang tunggu, halte, di dalam kendaraan (mobil/ bus), kantor, ruang rapat dan lain-lain," rincinya.
Untuk membatasi pergerakan orang, perusahaan juga telah memberlakukan larangan bepergian keluar kota dan luar negeri, baik perjalanan dinas maupun pribadi untuk sementara waktu tanpa seizin manajemen. Perusahaan menghimbau kepada seluruh karyawan, keluarga dan mitra kerja agar tidak panik, tetap menjaga kesehatan dan selalu membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat di mana pun berada.
"Selain itu RAPP juga telah menyiapkan fasilitas karantina dan isolasi mandiri di sejumlah lokasi di antaranya di kompleks perusahaan di Pangkalan Kerinci, kompleks Estate dan pelabuhan operasional perusahaan disesuaikan dengan kondisi dan lokasi yang ada saat ini," terang Budi.
Humas PT SRL, Ragil yang dikonfirmasi terpisah mengatakan sudah ada Satgas di sektor Pulau Rangsang. Namun ruangan isolasi memang tidak disiapkan.
Meski begitu, seluruh pekerja yang berada di dalam sektor diberlakukan prokol kesehatan yang ketat. Dimana tidak boleh keluar masuk tanpa melalui proses PCR.
"Nggak boleh keluar dilingkungan perusahaan. Sehingga secara tak langsung pekerja diisolasi di wilayah kerja selama Covid-19. Kalaupun harus keluar masuk, harus melakukan PCR. Jadi sangat ketat. Termasuk kontraktor yang ingin masuk ke wilayah sektor Rangsang juga waji PCR," terangnya.
Sementara itu, Humas PT NSP, Setio Budi Utomo saat dikonfirmasi apakah dilingkungan perusahaan sudah ada Satgas Covid-19 dan ruang isolasi, belum berhasil dihubungi. Bahkan panggilan telepon tidak masuk sama sekali. (Ahmad)
No Comment to " Baru EMP yang Melaporkan Sudah Ada Satgas dan Ruang Isolasi Sendiri "